Lanjutkan Reli, IHSG Dibuka Menguat Tipis 0,18% ke 8.137

fsd, CNBC Indonesia
Selasa, 30/09/2025 09:03 WIB
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,18% atau naik 14,39 poin ke level 8.137,63 pada awal perdagangan hari ini, Selasa (30/9/2025).

Sebanyak 254 saham terapresiasi, 65 melemah, dan 269 lainnya tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 315,27 miliar. Sebanyak 536,30 juta saham berpindah tangan dalam 38.045 kali transaksi.


Pasar keuangan Tanah Air diperkirakan akan kembali di trajektori positif hari ini. Hal ini akan didorong oleh kucuran dana ratusan triliun yang baru saja disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun depan, yang dapat meningkatkan perekonomian nasional.

Selain itu, optimisme Menteri Keuangan Purbaya terhadap pasar mata uang juga akhirnya mendorong penguatan rupiah.

Namun, data-data ekonomi dari China hingga Amerika Serikat bisa menjadi beban IHSG dan rupiah.

Presiden Prabowo Subianto diketahui akan mengucurkan dana sebesar Rp335 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2026. Dana tersebut diyakini akan bergulir hingga mencapai Rp900 triliun dalam perekonomian nasional. Anggaran tersebut diharapkan bisa menggerakkan ekonomi.

Selanjutnya ada sentimen terkait indeks dolar terus melemah karena adanya kekhawatiran shutdown pemerintah AS. Indeks ditutup di posisi 97,9 setelah dua hari beraad di level 98.

Melemahnya indeks menandai investor tengah menjual instrumen berdenominasi dolar AS dan memburu instrumen lain. Kondisi ini diharapkan berimbas terhadap kenaikan permintaan rupiah sehingga mata uang Garuda menguat.

Penguatan rupiah juga tak lepas dari kepastian kebijakan fiskal yang dijelaskan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Pasar juga memantau ketat pendanaan untuk pemerintah AS akan dihentikan kecuali Partai Republik Presiden Donald Trump dapat bersepakat dengan oposisi dari Partai Demokrat mengenai langkah selanjutnya dalam RUU anggaran.

Hal itu dapat menyebabkan beberapa tetapi tidak semua layanan pemerintah AS terhenti sementara.

Meskipun konfrontasi anggaran merupakan hal yang umum dalam politik AS, pertikaian anggaran kali ini sangat menegangkan, mengingat Trump telah menghabiskan sembilan bulan terakhir untuk memangkas drastis ukuran pemerintah federal.

Penutupan apa pun akan terjadi akibat ketidakmampuan kedua partai untuk bersatu dan mengesahkan RUU yang mendanai layanan pemerintah hingga Oktober dan seterusnya.

Selanjutnya ada laporan JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) Amerika Serikat (AS) periode Agustus 2025, akan dirilis pada Selasa (30/9/2025). Sebelumnya, lowongan pekerjaan di AS turun pada bulan Juli ke level terendah dalam 10 bulan, menambah data lain yang menunjukkan minat terhadap pekerja secara bertahap menurun di tengah meningkatnya ketidakpastian kebijakan.

Lowongan pekerjaan yang tersedia turun menjadi 7,18 juta dari 7,36 juta yang direvisi turun pada bulan Juni, menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja.

Para pembuat kebijakan The Federal Reserve (The Fed) memantau dengan cermat data pasar tenaga kerja untuk mencari tanda-tanda kelemahan yang mengkhawatirkan. Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan dalam pidatonya bulan lalu bahwa "risiko penurunan ketenagakerjaan meningkat." Investor mengantisipasi bahwa para pejabat akan menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada pertemuan kebijakan mereka akhir bulan ini.

Sementara itu, pasar Asia-Pasifik diperdagangkan bervariasi pada Selasa, (30/9/2025) dengan fokus tertuju pada keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) yang akan diumumkan pada hari ini.

Indeks S&P/ASX 200 di Australia naik 0,1%. Di Jepang, Nikkei 225 melemah 0,17%, sementara Topix turun 0,21%.

Di Korea Selatan, Kospi terapresiasi 0,27% dan Kosdaq menguat 0,18%. Sementara itu, kontrak berjangka Hang Seng di Hong Kong berada di level 26.735, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 26.622,88.

Dari Wall Street, tiga indeks utama ditutup menguat semalam. S&P 500 naik 0,26% ke 6.661,21, Nasdaq Composite bertambah 0,48% ke 22.591,15, dan Dow Jones Industrial Average menguat 68,78 poin atau 0,15% ke 46.316,07.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BI Rate Terus Turun, Investor Pantau Efeknya ke Ekonomi RI