Ada Warning Baru Buat Pasar Saham, Investor Harus Waspada

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 30/09/2025 08:11 WIB
Foto: Pedagang Christopher Lagana bekerja di lantai Bursa Efek New York, Jumat, 11 April 2025. (AP/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Buffett Indicator memberikan alarm bahwa valuasi saham di wall street telah titik termahal yang pernah ada. Buffett indicator mencapai 218%, titik paling tinggi sepanjang masa per 26 September 2025.

Buffett indicator diketahui mengukur nilai pasar saham terhadap ekonomi suatu negara (kapitalisasi pasar bursa vs PDB negara). Buffett pada tahun 2001, menyebut indikator tersebut "mungkin merupakan tolok ukur tunggal terbaik untuk menilai posisi valuasi pada saat tertentu." Indikator ini juga telah dirujuk oleh investor-investor ternama, termasuk Paul Tudor Jones.


"Jika rasio persentase turun ke area 70% atau 80%, membeli saham kemungkinan besar akan sangat menguntungkan Anda," kata Buffett dalam pidatonya pada 2001 yang dikutip oleh majalah Fortune setelah indikator tersebut mendekati 150% pada tahun sebelumnya saat gelembung Dotcom.

"Jika rasionya mendekati 200%, seperti yang terjadi pada tahun 1999 dan sebagian tahun 2000, anda sedang bermain api."

Dengan standar tersebut, pasar saham saat ini berada di wilayah yang belum dipetakan karena nilai ekuitas kini berkembang jauh lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi AS secara keseluruhan. Reli pasar ini didorong oleh perusahaan-perusahaan teknologi berkapitalisasi besar, yang telah menggelontorkan miliaran dolar untuk pengembangan kecerdasan buatan, karena mereka dihadiahi kelipatan yang tinggi atas janji era baru ini.

Indikator valuasi lainnya menunjukkan sinyal serupa. Rasio harga terhadap penjualan S&P 500 baru-baru ini naik menjadi 3,33, tertinggi sepanjang masa, menurut Bespoke Investment Group. Sebagai perbandingan, puncak Dotcom pada tahun 2000 mencapai 2,27, dan ledakan pasca-Covid mencapai 3,21 sebelum valuasi mendingin.

Meskipun demikian, beberapa pelaku pasar berpendapat bahwa Buffett Indicator mungkin tidak lagi menyampaikan pesan yang sama seperti dulu. Perekonomian AS telah bergeser secara dramatis selama dua dekade terakhir, menjadi kurang padat aset dan semakin didukung oleh teknologi, perangkat lunak, dan kekayaan intelektual.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonomi AS Tumbuh 3,3%, di Atas Ekspektasi