
Rupiah Menguat, Nilai Tukar Dolar AS Turun ke Rp 16.665

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Senin (29/9/2025).
Merujuk Refinitiv, mata uang garuda berhasil ditutup di level Rp16.665/US$ atau menguat 0,36% dari mata uang greenback. Hal ini sekaligus memastikan rupiah kembali turun di bawah level psikologis Rp16.700/US$ yang sempat di tembus nya pada pekan lalu.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB tengah mengalami pelemahan sebesar 0,26% ke level 97,896.
Penguatan rupiah hari ini didorong oleh sentimen eksternal, khususnya pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (DXY) yang berlanjut dalam dua hari terakhir sejak Jumat pekan lalu. DXY terkoreksi setelah investor cemas terhadap potensi "government shutdown" di AS.
Dolar AS tertekan karena Kongres masih berpacu dengan waktu untuk mencapai kesepakatan anggaran. Gedung Putih dijadwalkan akan menggelar pertemuan pada Senin malam waktu AS atau dini hari waktu Indonesia, menjelang pemungutan suara ulang di Senat yang akan menentukan apakah pendanaan pemerintah diperpanjang setelah Selasa (30/9/2025).
Investor khawatir potensi shutdown akan membayangi rilis data ekonomi penting sekaligus merusak sinyal kebijakan The Federal Reserve.
Penguatan rupiah sejatinya sudah diprediksi oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, pada akhir pekan lalu. Menurutnya, pelemahan rupiah sebelumnya lebih dipicu kesalahpahaman pelaku pasar atas rumor yang beredar.
"Rabu mesti sudah balik. Hitungan saya jelas, fondasi ekonomi kita akan terus membaik ke depan. Kita menjalankan kebijakan untuk mendorong ekonomi, enggak main-main. Bank Sentral juga sinkron dengan kami, tujuannya sama, menjaga stabilisasi ekonomi dan menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat. Supaya kita semua kaya bareng-bareng," ujar Purbaya.
Ia menambahkan bahwa kurs rupiah berpotensi jauh lebih kuat dibandingkan saat ini.
"Kalau Anda pemain forward looking, kira-kira tahu sinyal apa yang mesti diambil. Atau posisi apa yang mesti diambil. Ini sinyal kuat sekali dari saya. Dan saya kalau jalanin enggak main-main," tegasnya.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi AS Bikin Risau, Dolar Terperosok Turun ke Rp16.250
