Trump Bikin Ulah, Pasar Asia Goyah
Jakarta, CNBC Indonesia — Pasar Asia-Pasifik melemah pada Jumat, (26/9/2025) setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif baru untuk produk furnitur, truk berat, dan farmasi.
Melansir CNBC.com, mulai 1 Oktober, kabinet dapur, vanity kamar mandi, dan produk terkait akan dikenakan tarif 50%, sementara furnitur berlapis sofa dikenakan tarif 30%.
Trump menambahkan, truk berat akan dikenakan bea masuk 25%. Sementara itu, produk farmasi bermerek atau berpatent akan menghadapi tarif 100%, kecuali perusahaan yang membangun pabrik obat di AS.
Saham perusahaan farmasi Asia jatuh setelah pengumuman tersebut. Indeks Topix Pharma melemah 1,39%, dengan Daiichi Sankyo turun 1,39% dan Chugai Pharmaceutical terkoreksi 1,4%.
Di AS, Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang menyetujui proposal penyelamatan TikTok. Transaksi itu menilai bisnis TikTok sebesar US$14 miliar, dengan ByteDance mempertahankan kepemilikan kurang dari 20% dalam perusahaan patungan baru yang akan mengelola bisnis TikTok di AS.
Indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka flat, sedangkan di Jepang, Nikkei 225 turun 0,34%, Topix datar.
Kospi Korea Selatan melemah 1,11%, dan Kosdaq turun 0,84%, sementara kontrak berjangka Hang Seng berada di 26.372, lebih rendah dari penutupan terakhir 26.484,68.
Di Wall Street, aksi jual saham teknologi berlanjut untuk hari ketiga berturut-turut seiring kenaikan imbal hasil obligasi. Yield Treasury 10 tahun menyentuh 4,2% setelah data klaim pengangguran awal keluar lebih rendah dari perkiraan.
Saham Oracle anjlok 5% dan Tesla turun 4%, memimpin pelemahan saham teknologi. Indeks S&P 500 ditutup turun 0,50% ke level 6.604,72, Nasdaq Composite melemah ke 22.384,70, dan Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,38% ke 45.947,32.
(mkh/mkh)