
Rupiah Terkapar, Dolar AS Tembus Rp16.670

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (24/9/2025).
Merujuk data Refinitiv, mata uang garuda dibuka terdepresiasi 0,06% ke posisi Rp16.670/US$. Setelah pada perdagangan kemarin, rupiah turut melemah 0,36% di level Rp16.660/US$ sekaligus mencatatkan level terlemahnya sejak April 2025.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 09.00 WIB terpantau tengah mengalami penguatan 0,07% di level 97,332. Meski demikian, DXY sedang mengalami pelemahan dalam dua hari beruntun sejak awal pekan.
Pergerakan rupiah seiring dengan pelemahan indeks dolarAS.DXY turun karena pelaku pasar masih menaruh ekspektasi akan adanya dua kali lagi pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini.
Meski Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan nada hati-hati terkait prospek pelonggaran kebijakan, pasar tetap meyakini arah kebijakan moneter AS menuju pelonggaran lebih lanjut.
Powell menegaskan bank sentral harus menyeimbangkan risiko inflasi yang masih tinggi dengan pelemahan pasar tenaga kerja. Ia juga memperingatkan bahwa pelonggaran moneter yang terlalu cepat bisa memperburuk inflasi, sementara pengetatan berlebihan berpotensi merusak prospek ketenagakerjaan.
Sikap hati-hati ini sempat menahan penguatan aset berisiko, namun DXY kembali tertekan pada perdagangan kemarin, Selasa (23/9/2025) karena sentimen pasar lebih condong ke arah pemangkasan suku bunga.
Bagi rupiah, kondisi tersebut sebetulnya menjadi katalis positif. Investor akan cenderung kembali melirik aset berisiko,pasar keuangan Indonesia, yang menawarkan imbal hasil menarik. Dengan demikian, rupiah masih memiliki harapan penguatan pada hari ini, meski pelaku pasar tetap waspada terhadap data inflasi AS ke depan yang dapat mempengaruhi arah kebijakan moneter global.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Menguat Tajam, Nilai Tukar Dolar AS Turun Jadi Rp16.385
