Energy Corner

Video: Investasi PLTA Tembus USD 2 Juta/MW, Bisnis EBT Masih Prospek?

CNBC Indonesia TV, CNBC Indonesia
16 September 2025 11:37

Jakarta, CNBC Indonesia- Penetapan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 PT PLN (Persero) yang menargetkan penambahan kapasitas pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebanyak 61% atau 42,6 GW pada 2034 menjadi katalis positif bagi masa depan industri EBT Tanah Air.

Pengembang pembangkit listrik hydropower, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) menyambut positif komitmen pemerintah mengembangkan EBT . Direktur Utama Arkora Hydro, Aldo Henry Artoko menyebutkan RUPTL 2025-2034 akan memacu PLN untuk meningkatkan produksi listrik hijau yang diantaranya 11,7 GW berasal dari sektor hydropower akan menjadi peluang bagi industri EBT termasuk ARKO untuk memacu bisnis dan investasi.

Saat ini utilisasi listrik EBT masih di bawah 23% dari potensi EBT yang ada dan di sektor hydropower baru tergarap 8% sehingga prospek pengembangnnya masih sangat besar. Namun berbagai tantangan masih dihadapi RI untuk mempercepat target pengembangan EBT menuju target swasembada energi mendukung target Net Zero Emission 2060.

Persoalan EBT sektor hydropower terkait lokasi sumber pembangkit yang jauh dari potensi pasar dengan investasi mencapai USD 2-4 Juta per Megawatt. Selain itu persoalan transmisi yang masih perlu ditambah dan diperkuat hingga dapat mencapai seluruh wilayah RI.

Seperti apa prospek dan tantangan pengembangan listrik EBT RI? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Direktur Utama PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), Aldo Henry Artoko dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 16/09/2025)



Tags

Related Videos
Recommendation
  • 1.
    Loading...
  • 2.
    Loading...
  • 3.
    Loading...