BUVA Rights Issue Rp604 Miliar, Suami Puan Maharani Jadi Pembeli Siaga
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti PT Bukit Uluwatu Villa (BUVA) mengumumkan rights issue sebanyak 4 miliar saham baru, dengan efek dilusi hingga 16,36%, dan rasio rights issue adalah 225:44.
"Harga pelaksanaan sebesar Rp150/saham, sehingga total dana dihimpun sebesar Rp604 miliar," ujar manajemen seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/9/2025).
Pengendali BUVA, PT Nusantara Utama Investama (NUI), akan melaksanakan seluruh rights issue yang diterima. Selain itu, suami Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, Happy Hapsoro, selaku pemegang 7,91% BUVA, akan mengalihkan rights issue yang dimilikinya kepada pengendali, NUI.
NUI juga akan bertindak sebagai pembeli siaga rights issue. Cum date pada 27 Oktober 2025, dengan periode perdagangan dan pelaksanaan pada 31 Oktober - 6 November 2025.
Berdasarkan laporan kepemilikan saham per 31 Agustus 2025, Hapsoro merupakan penerima manfaat akhir BUVA. Dia menggenggam saham perusahaan tersebut, baik secara langsung dan melalui NUI.
NUI tercatat menguasai 67,02% saham BUVA atau sebanyak 13,79 miliar lembar saham. Hapsoro juga tercatat sebagai pemegang saham langsung dengan kepemilikan 7,91% atau setara 1,62 miliar lembar saham.
Sementara itu, porsi kepemilikan publik mencapai 25,07% atau sekitar 5,16 miliar saham.
Dengan struktur kepemilikan tersebut, rights issue ini diperkirakan tidak akan mengubah kendali perseroan karena NUI tetap menjadi pengendali utama. Namun, pemegang saham publik yang tidak mengeksekusi HMETD berpotensi terdilusi hingga 16,36%.
Sebagai informasi tambahan, pada semester I/2025, perseroan membukukan laba bersih Rp81,39 miliar, melonjak hampir 10 kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu.
Manajemen optimistis, dukungan dari pemegang saham pengendali serta prospek pariwisata Bali akan memperkuat ekspansi bisnis hotel BUVA di masa depan.
(ayh/ayh)