
IHSG Balik ke Level 7.900, Deretan Emiten Ini Jadi Penopang

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan di zona hijau. Indeks naik 45,60 poin atau menguat 0,58% ke level 7.912,95 pada akhir perdagangan sesi pertama Senin (8/9/2025).
Sebanyak 367 saham naik, 292 turun, dan 142 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 8,95 triliun yang melibatkan 20,14 miliar saham dalam 1,18 juta kali transaksi.
Mayoritas sektor perdagangan berada di zona hijau dengan sektor energi, utilitas dan barang baku mengalami kenaikan tertinggi. Adapun sektor finansial, properti dan konsumer non-primer mengalami koreksi hari ini.
Emiten big cap tercatat menjadi penggerak utama kinerja IHSG hari ini.
Dian Swastatika Sentosa (DSSA) memberikan kontribusi terbesar atas menguatnya kinerja indeks hari ini. Hingga jeda tengah hari, DSSA yang harga sahamnya telah mencapai Rp 110.875 per saham menyumbang kenaikan 17,92 indeks poin.
Telkom Indonesia (TLKM) yang menguat 1,90% ke Rp 3,210 per saham ikut menyumbang kenaikan 6,84 indeks poin.
Sejumlah saham lain yang ikut menopang kinerja IHSG termasuk BREN, UNTR, SMMA, ASII, ANTM dan MDKA.
Sementara itu, Bank Central Asia (BBCA) menjadi pemberat utama IHSG hari ini.
Indeks pagi ini mengikuti gerak bursa di kawasan. Pasar saham Asia-Pasifik sebagian besar dibuka menguat.
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, naik 0,95% setelah Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Minggu, menyusul tekanan yang meningkat selama berminggu-minggu atas kekalahannya dalam pemilihan nasional akhir tahun lalu. Indeks Topix naik 0,51%.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,15%, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil melonjak 0,47%. Harga berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 25.344, lebih rendah dari penutupan terakhir di 25.417,98.
Adapun aksi demonstrasi yang mereda sampai data pasar ketenagakerjaan AS di luar dugaan turun dalam memicu the Fed memangkas suku bunga bulan ini akan memberi harapan lebih tinggi pasar saham RI bisa naik lagi.
Secara teknikal, IHSG tidak jadi breakdown support MA20 daily setelah rebound kencang pekan lalu ke atas level 7.800 lagi.
Posisinya kini berada tepat di MA20 daily tengah berjuang menembus resistance 8000 lagi. Jika pekan ini penguatan berlanjut, maka peluang menuju level tertinggi sepanjang masa bisa kembali teruji.
Kendati demikian, aliran dana asing mengalir keluar cukup besar pada perdagangan pekan lalu. Pada 1-4 September 2025, net foreign sell mencapai Rp 4,18 triliun. Sebagian besar net sell tersebut disumbang oleh BBCA. Saham bank milik grup Djarum tersebut dilepas asing dengan net sell Rp 3,17 triliun.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Kebal Libur Panjang, Sesi I Naik 0,72%
