Mendadak Menteri Trump Minta Wewenang The Fed Dicabut, Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent meminta agar kewenangan Federal Reserve (The Fed) mengawasi perbankan dicabut.
Dalam tulisannya yang ditayangkan Wall Street Journal, Bessent menilai The Fed telah melenceng dari misi utamanya, yakni menjaga stabilitas harga, mendorong terciptanya lapangan kerja penuh, dan menetapkan suku bunga jangka panjang yang moderat.
Bessent, yang juga menjadi pejabat ekonomi utama Presiden Donald Trump, menyebut bank sentral kini terlalu jauh mencampuri urusan perbankan dengan mengatur, memberi pinjaman, sekaligus menentukan perhitungan keuntungan bank.
Ia menilai kondisi ini menimbulkan konflik kepentingan dan mengancam independensi lembaga tersebut.
"The Fed kini mengatur, memberi pinjaman, dan menentukan perhitungan keuntungan bagi bank yang diawasinya, sebuah konflik tak terhindarkan yang mengaburkan akuntabilitas dan membahayakan independensi," tulisnya, dikutip dari CNN International, Sabtu (6/9/2025).
Ia juga menyerukan adanya tinjauan independen dan nonpartisan terhadap keseluruhan fungsi The Fed, termasuk kebijakan moneter, regulasi, komunikasi, hingga riset.
Sejak dibentuk pada 1913, pengawasan bank bukanlah tugas utama The Fed. Namun, melalui krisis-krisis besar seperti Depresi Besar dan Resesi Besar, The Fed perlahan memperoleh kewenangan lebih dalam mengawasi perbankan nasional.
Saat ini, pengawasan bank dibagi bersama Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) dan Office of the Comptroller of the Currency (OCC).
Belum jelas siapa yang akan melakukan "tinjauan" terhadap The Fed dan apa saja yang akan dicakup.
Dalam wawancara dengan Fox Business pada 27 Agustus, Bessent mengatakan dirinya mendorong Ketua Jerome Powell untuk melakukan hal ini secara internal sebelum ada tinjauan eksternal.
Meski begitu, Ketua The Fed Jerome Powell menilai aturan perbankan yang efisien tetap dibutuhkan demi menjaga sistem yang sehat dan aman.
Ia menegaskan perubahan fungsi ataupun struktur The Fed, termasuk kewenangan mengatur bank, tetap berada di tangan Kongres.
Namun, Powell juga mengkritik pengawasan dan regulasi bank yang hanya berada di bawah kendali satu anggota Dewan Gubernur The Fed yang ditunjuk sebagai wakil ketua.
"Dewan ini beranggotakan tujuh orang, dan ketika ada pergantian, pendekatan terhadap regulasi tentu akan berubah," kata Powell kepada anggota parlemen dalam sidang dengar pendapat Februari lalu.
"Menempatkan seluruhnya pada satu orang, meskipun hanya sekadar memberi rekomendasi kepada dewan, dapat menimbulkan volatilitas, dan itu tidak baik bagi lembaga-lembaga yang ingin kita atur," imbuhnya.
Saat ini, Wakil Ketua The Fed untuk Pengawasan, Michelle Bowman, yang diangkat Trump awal tahun ini, tengah melakukan kajian menyeluruh terkait persyaratan modal bank-bank terbesar di AS.
(dce)