Investor Cermati Kenaikan Yield Obligasi Global, Bursa Asia Melemah
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia-Pasifik dibuka melemah pada perdagangan hari ini Rabu (3/9/2025), mengikuti penurunan di Wall Street tatkala investor mencermati dampak kenaikan imbal hasil obligasi global dan perkembangan terbaru di sektor perdagangan.
Indeks saham Australia S&P/ASX 200 melemah 0,5% jelang rilis data PDB untuk kuartal kedua yang berakhir Juni. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 1,6% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan 1,3% yang tercatat pada kuartal sebelumnya yang berakhir Maret.
Nikkei 225 Jepang melemah 0,35%, sementara indeks Topix yang lebih luas turun 0,21%. Imbal hasil Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) naik, dengan imbal hasil JGB 10-tahun naik 2,7 basis poin menjadi 1,630%.
Sementara itu, imbal hasil JGB 30-tahun meningkat hampir 7 basis poin menjadi 3,280%, melampaui level tertinggi sebelumnya di bulan Agustus, sementara imbal hasil JGB 20-tahun naik lebih dari 6 basis poin menjadi 2,693%, level tertinggi dalam 26 tahun.
Di Korea Selatan, indeks Kospi stagnan di tengah perdagangan yang fluktuatif, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,35%.
Pasar Tiongkok akan menjadi fokus karena Presiden Xi Jinping akan berpidato di parade militer untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II nanti.
Acara ini akan dihadiri oleh 26 pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Semalam di Amerika Serikat, ketiga indeks acuan utama AS ditutup melemah.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 249,07 poin, atau 0,55%, dan ditutup pada level 45.295,81. Indeks S&P 500 turun 0,69% dan ditutup pada level 6.415,54, sementara Nasdaq Composite melemah 0,82% dan ditutup pada level 21.279,63.
(fsd/fsd)