Investor Sorot China-Jepang, Bursa Asia Mayoritas Kompak Turun

Romys Binekasri,  CNBC Indonesia
18 November 2025 08:55
Passersby are reflected on a stock quotation board outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Asia bergerak bervariasi dengan mayoritas mengalami penurunan. Perdagangan pasar saham negara-negara Asia masih dipengaruhi oleh sentimen ketegangan antara China dan Jepang yang makin meningkat. Para investor menyoroti kedua negara tersebut setelah Beijing memperingatkan warganya tentang rencana perjalanan dan studi di Jepang.

Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, turun 0,92%, sementara Topix turun 0,6%. Sedangkan Kospi Korea Selatan turun 0,64% sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,58%.

Kemudian, Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 26.178, lebih rendah dari penutupan terakhirnya di 26.384,28.

Begitu juga Indeks acuan Australia S&P/ASX 200 turun 0,76%.

Semalam di Amerika Serikat, saham-sahamnya juga terpantau melemah. Pasar AS terbebani oleh penurunan di sektor teknologi, karena Wall Street menantikan rilis data-data penting minggu ini, termasuk pendapatan Nvidia dan laporan pekerjaan bulan September.

Dow Jones Industrial Average kehilangan 557,24 poin, atau 1,18%, menjadi ditutup pada 46.590,24, karena kerugian pada chip kecerdasan buatan (artificial intelligence), bersama dengan Salesforce dan Apple, mendorong indeks blue-chip lebih rendah.

S&P 500 merosot 0,92% untuk mengakhiri hari di 6.672,41, sementara Nasdaq Composite turun 0,84% menjadi 22.708,07.

Sementara Nvidia turun hampir 2% menjelang laporan keuangan kuartal ketiga perusahaan, yang dijadwalkan setelah bel penutupan pasar pada hari Rabu.

Mengutip CNBC Internasional, selain meningkatnya gesekan antara Jepang dan China, para trader juga mengamati PDB kuartal ketiga Thailand dan neraca perdagangan Singapura di kemudian hari.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Nantikan Pengumuman China, Bursa Asia Dibuka Variatif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular