Investor Saham Emas Panen Cuan Kala Harga Emas Global Pecah Rekor
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten-emiten produsen emas kompak menguat pada perdagangan hari ini. Penguatan tersebut didorong oleh kenaikan harga emas global yang mencapai rekor.
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Selasa (2/9/2025) pukul 10.00 WIB saham ANTM menguat 4,06% menjadi Rp3.330 per saham, bahkan sejak awal tahun (year-to-date/YTD) saham emiten BUMN ini telah melesat hingga 124%.
Kemudian, saham MDKA berasa di posisi Rp2.540 per saham atau melaju 2% dari posisi akhir perdagangan kemarin dan telah melesat hingga 60% sejak awal tahun.
Selanjutnya ada saham PSAB yang turut menguat. Adapun kenaikan harga saham PSAB mencapai 1,68% ke Rp605 per saham dan telah melesat 165% sejak awal tahun ini.
Harga saham BRMS melaju lebih kencang dari ketimbang emiten tambang emas lain hari ini, dengan kenaikan 6,09% menjadi Rp505 per saham, namun sejak awal tahun saham ini 'hanya' naik 49%.
Sementara saham HRTA melesat 4,28% pada perdagangan hari ini menjadi Rp730 per saham dan sejak awal tahun telah melonjak 106%
Saham ARCI pun menjadi bintang dengan kenaikan paling signifikan dibandingkan emiten lain. Adapun harga saham ARCI terbang 10% menjadi Rp835 per saham dan mencatatkan kenaikan terbesar sejak awal tahun atau telah terbang hingga 237%.
Harga saham emiten emas berkorelasi dengan harga saham dunia karena adanya ekspektasi pendapatan meningkat kala harga emas dunia sebagai acuan juga menguat.
Harga emas berpacu menciptakan rekor di tengah drama politik di Washington dan spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Aksi investor memburu aset safe-haven mendorong harga emas ditutup di posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Merujuk Refinitiv, harga emas ditutup di posisi US$ 3476 per troy ons pada perdagangan Senin (1/9/2025). Harganya menguat 0,85%. Harga penutupan ini adalah yang tertinggi sepanjang masa mengalahkan catatan sebelumnya pada Jumat di US$ 3446,75 per troy ons.
(fsd/fsd)