Harga Minyak Melemah Tipis ke US$ 67,25 per Barel

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
01 September 2025 10:50
TIS Energy Group secara resmi mengumumkan penyelesaian proses akuisisi strategis atas Blok Sebuku dari Mubadala Energy, perusahaan minyak dan gas bumi asal Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (31/07/2025). (Doc TIS Energy)
Foto: TIS Energy Group secara resmi mengumumkan penyelesaian proses akuisisi strategis atas Blok Sebuku dari Mubadala Energy, perusahaan minyak dan gas bumi asal Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (31/07/2025). (Doc TIS Energy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia tercatat melemah tipis pada perdagangan Senin pagi (1/9/2025) seiring pasar menimbang ketegangan geopolitik dan prospek pasokan global.

Mengacu pada data Refinitiv pukul 09.55 WIB, harga minyak Brent ditutup di level US$67,25 per barel, turun dari posisi akhir pekan lalu di US$68,12 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di kisaran US$64,01 per barel, relatif stagnan dibanding perdagangan Jumat (29/8).

Pelemahan tipis ini terjadi setelah harga sempat bergerak dalam rentang sempit, dengan Brent menyentuh level terendah harian di US$67,12. Pelaku pasar masih mencermati dinamika pasokan global, terutama dari Rusia yang pengirimannya turun ke titik terendah empat pekan terakhir.

Di sisi lain, produksi minyak dari Amerika Serikat (AS) terus meningkat. Data terbaru Badan Informasi Energi (EIA) mencatat produksi Negeri Paman Sam mencapai rekor baru 13,58 juta barel per hari pada Juni, menambah tekanan ke pasar yang sudah dibayangi risiko surplus pasokan.

Selain faktor pasokan, aktivitas manufaktur China yang kembali menyusut pada Agustus juga menambah kekhawatiran akan permintaan energi global. Kondisi ini membuat investor menunggu arah kebijakan OPEC+ dalam pertemuan 7 September mendatang, sekaligus mencermati data ketenagakerjaan AS yang bisa menjadi penentu langkah The Fed terkait suku bunga.

CNBC Indonesia Research


(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OPEC+ Langsung Genjot Produksi Usai Harga Minyak Mentah Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular