Direktur Bank Mandiri: Ruang Pemangkasan Kembali BI Rate Masih Besar

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
28 August 2025 18:30
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi. (Dok. Bank Mandiri)
Foto: Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi. (Dok. Bank Mandiri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Mandiri menganggap, Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang yang sangat besar untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan BI Rate, setelah terakhir dilakukan pada Agustus 2025 sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5%.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Ari Rizaldi menganggap, besarnya ruang penurunan suku bunga acuan lanjutan itu disebabkan tekanan inflasi di Indonesia masih terus terjaga, diiringi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus stabil. Lalu, Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) juga makin besar peluangnya untuk pangkas suku bunga Fed Fund Rate.

"Kami memang memandang bahwa ruang pemangkasan kembali bunga acuan ini masih relatif besar dan tentunya dukungan data inflasi dan juga nilai tukar yang relatif stabil serta ekspektasi pemangkasan dari Fed Fund Rate itu sendiri," kata Ari dalam acara Mandiri Macro and Market Brief 3Q25 Indonesia Economic Outlook, Kamis (28/8/2025).

Dari sisi inflasi, Ari menjelaskan, per Juli 2025 masih mampu terjaga di level 2,37% secara tahunan (yoy). Angka inflasi yang mulai meningkat itu namun ia anggap masih sesuai dengan target inflasi BI keseluruhan tahun ini di kisaran 2,5% plus minus 1%.

Sementara itu, stabilitas kurs rupiah ia tegaskan sangat terjaga, karena didukung oleh derasnya aliran masuk modal asing ke pasar obligasi maupun saham. IHSG bahkan ditutup menguat ke level 7.936 kemarin, dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun turun 0,4 bps ke level 6,33%.

Sementara itu, untuk suku bunga acuan global, khususnya yang berasal dari Fed Fund Rate, ia sebut telah diperkirakan pelaku pasar akan turun ke level 4,25% dalam waktu dekat. Konsensus pelaku pasar mayoritas percaya penurunan itu terjadi dengan jumlah mencapai 85%.

Ia mengatakan, sesuai arah kebijakan The Fed, bank sentral AS itu memang konsisten memberikan sinyal pemangkasan dua kali suku bunga acuan hingga akhir tahun hingga nantinya ke level 4%, dari saat ini kisaran 4,5%.

"Dan kalau kita lihat konsumen AS sangat membutuhkan pemangkasan suku bunga untuk meringankan beban di hidup mereka tentunya. Jadi meskipun masih penuh dengan ketidakpastian, namun kalau kita lihat konsensus pasar per hari ini saja menilai bahwa probabilitas Fed akan memangkas suku bunga acuan ke 4,25% itu adalah sudah mencapai 89%," ucap Ari.


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terbaru, Ini Daftar Bunga Deposito BRI, BNI & Bank Mandiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular