
Menanti Kebijakan Bank of Korea, Bursa Asia Mayoritas Turun

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Asia mayoritas jatuh merespons keputusan kebijakan Bank of Korea. Saat ini, para investor sedang menanti dan menunggu arah kebijakan dari bank sentral negara tersebut.
Nikkei 225 Jepang turun 0,52%, sementara Topix jatuh 0,33%. Kospi Korea Selatan sendiri juga turun 0,43% dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,15%.
Indeks berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 24.997, menunjukkan pembukaan yang lebih rendah dibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 25.201,76.
Sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1%. Mengutip CNBC Internasional, kenaikan bursa tersebut didorong oleh produsen tanah jarang Australia, Lynas Rare Earths yang berencana untuk mengumpulkan dana sekitar A$750 juta (US$488 juta) melalui penjualan saham dengan potongan harga untuk meningkatkan aktivitas pemrosesan dan eksplorasi.
Perusahaan ini akan menerbitkan saham dengan harga A$13,25, sekitar 10% lebih murah dari harga penutupan terakhirnya. Perusahaan juga mengumumkan bahwa sahamnya telah dihentikan perdagangannya.
Selain itu, perhatian investor juga turut mencermati bursa India yang dibuka kembali setelah penutupan hari libur pada hari Rabu. Tarif sekunder AS sebesar 25% untuk pengiriman India mulai berlaku pada hari Rabu, mendorong bea masuk keseluruhan untuk ekspor negara tersebut menjadi 50%.
"Risiko-risiko terhadap pertumbuhan ekonomi India secara alami menjadi lebih nyata," tulis Barclays dalam sebuah catatan, dikutip Kamis (28/8).
Ekspor utama India ke AS, antara lain mesin listrik serta permata dan perhiasan, menghadapi kenaikan tarif terbesar, kata bank tersebut. Namun, para analisnya memperkirakan pembicaraan perdagangan antara delegasi India dan AS akan terus berlanjut.
Saham-saham chip Asia juga akan menjadi sorotan setelah Nvidia melaporkan laba dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan pada hari Rabu, dan mengatakan bahwa pertumbuhan penjualan pada kuartal ini akan tetap di atas 50%.
Sahamnya, yang naik 35% tahun ini setelah naik hampir tiga kali lipat pada tahun 2024, tergelincir dalam perdagangan yang diperpanjang, namun, karena pendapatan pusat data tidak sesuai dengan estimasi untuk periode kedua berturut-turut.
Semalam, tiga indeks utama ditutup lebih tinggi di Amerika Serikat. S&P 500 bergerak lebih tinggi dan mengakhiri hari dengan kenaikan 0,24% pada 6.481,40, mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa.
Nasdaq Composite ditutup naik 0,21% pada 21.590,14, dan Dow Jones Industrial Average naik 147,16 poin, atau 0,32%, dan berakhir pada 45.565,23.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Tunggu Kabar dari AS dan China, Bursa Asia Dibuka Datar
