
Bursa Asia Kompak Melemah, Investor Waspadai Tarif Baru Trump ke India

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Asia-Pasifik mayoritas anjlok setelah kenaikan Wall Street semalam. Investor cenderung masing menyoroti kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Saat ini India menjadi fokus investor yang akan menghadapi tarif tambahan hingga 50% untuk ekspor ke AS.
Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,17%, dan Topix turun 0,3%, sedangkan Kospi Korea Selatan turun 0,17% dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,16%. Selanjutnya, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,23%.
Sementara itu, kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 25.626, menunjukkan pembukaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 25.524,92.
Mengutip CNBC Internasional, pasar India juga akan menjadi fokus seiring dengan berlakunya tarif AS. Diketahui, negara ini akan menghadapi tarif tambahan hingga 50% untuk ekspor ke AS, setelah pemerintahan Trump meningkatkan ancaman tarif sebagai tanggapan atas impor energi Rusia yang besar.
Semalam di Amerika Serikat, tiga indeks utama mengakhiri hari perdagangan dengan lebih tinggi. Indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi karena Wall Street melihat lebih jauh dari pemecatan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook oleh Presiden Donald Trump dari dewan bank sentral dan menantikan angka-angka kuartalan dari raksasa chip Nvidia.
Indeks S&P 500 ditutup naik 0,41% pada 6.465,94. Nasdaq Composite yang berbasis teknologi juga naik 0,44% dan berakhir pada 21.544,27. Dan Indeks blue-chip Dow Jones Industrial Average naik 135,60 poin, atau 0,30%, dan berakhir pada 45.418,07.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Wall Street-Bursa Asia Rontok Terkena Dampak Tarif Trump
