Sasar UMKM & Nasabah Kaya, Ini Strategi Asuransi Great Eastern
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua entitas asuransi Grup OCBC Bank membeberkan strateginya dalam menghadapi tantangan industri di semester II-2025.
Dari segmen asuransi umum, PT Great Eastern General Insurance Indonesia disebut kian melirik segmen UMKM dalam menawarkan produknya. Hal ini mengingat jumlah UMKM di Indonesia mencapai 66 juta per Mei 2025, dimana sekitar 30%-nya merupakan bisnis perdagangan kecil.
Direktur Markerting PT Great Eastern General Insurance Indonesia Cong Cun Ling mengatakan, UMKM dihadapkan dengan risiko seperti kebakaran, banjir, hingga gempa bumi. Risiko ini dapat menyebabkan gangguan operasional bahkan kerugian besar
"Asuransi sudah mengkaji bahwa potensi yang ada di market adalah usaha melengah atas. Dan juga segmen mikro itu adalah yang di bawah Rp 1 miliar. Dan kita melihat bahwa UMKM ini potensinya besar," ungkap Cun Ling dalam Konferensi Pers, di Jakarta, Selasa, (26/8/2025).
Untuk itu, Great Eastern General Insurance Indonesia meluncurkan Asuransi Semua Risiko Industri bagi pelaku UMKM di Indonesia. Perusahaan pun telah menetapkan target penjualan dari produk ini.
"Kita targetkan (pendapatan premi) Rp20 miliar untuk sisa 4 bulan di tahun 2025," kata dia.
Di sisi lain, dari segmen asuransi jiwa, Great Eastern Life Indonesia telah mengeluarkan produk GREAT Legacy Assurance pada bulan Maret lalu. Dalam lima bulan sejak diluncurkan, produk ini mencatat perolehan Premi sebesar Rp14 miliar dan nilai Uang Pertanggungan mencapai lebih dari Rp173 miliar.
Direktur Pemasaran Great Eastern Life Indonesia Roy Hendrata Gozalie mengatakan, pihaknya menyasar segmen afluent atau nasabah kaya. Hal ini merupakan langkah perseroan menangkap tren minat nasabah ke produk asuansi tradsional.
"Produk tradisional ini yang masih sustain. Ini dari 2 tahun terakhir lah. Kita lihat itu memang angka produk tradisional demandnya itu lebih tinggi," kata Roy dalam kesempatan yang sama.
Hal ini sejalan dengan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dimana pendapatan premi asuransi jiwa tradisional tumbuh lebih tinggi dari pada unitlink. Dimana pendapatan premi tradisional tercatat sebesar Rp55,2 triliun per Juni 2025.
Angka premi tradisional ini naik 6,5% secara tahunan. Sementara itu, premi asuransi unitlink tercatat sebesar Rp32,4 triliun, atau terkontraksi 11,7% secaaara year on year.
(fsd/fsd)