
Tiba-Tiba Ada Transaksi Jumbo di MNC Bank dan NOBU, Terkait Merger?

Jakarta, CNBC Indonesia — Transaksi jumbo terjadi di dua emiten yang sempat dikabarkan hendak merger, yakni PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) pada sesi II perdagangan hari ini, Jumat (22/8/2025).
Berdasarkan data pasar, sebanyak 4,44 miliar atau 4.445.000.000 saham NOBU berpindah tangan dengan nilai Rp 560,1 miliar melalui pasar nego. Harga rata-rata transaksi tersebut 126.
Transaksi dengan nilai serupa juga terlihat di saham BABP. Sebanyak 747,7 juta saham BABP senilai Rp 560,1 miliar berpindah tangan dengan rata-rata harga Rp 749.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui sekuritas yang memfasilitasi transaksi tersebut dan tujuan dari transaksi tersebut. Sebagai informasi kedua transaksi tersebut dilakukan dengan harga di atas pasar.
Sementara itu, saham NOBU per pukul 14.36 WIB naik 1,82% ke level 560, sedangkan saham BABP turun 1,89% ke level 52.
Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan pada awal tahun 2023, BABP dan NOBU harus merger karena belum memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun.
Pada April 2023, Bank MNC mengumumkan modal inti telah mencapai Rp 3,3 triliun. Perusahaan menerima tambahan modal berupa tanah dan bangunan (inbreng) sebesar Rp 801 miliar. Sementara itu, Bank Nobu telah merilis laporan publikasi keuangan kuartal I-2023. Modal inti bank milik grup Lippo ini tercatat Rp 3 triliun.
Meskipun begitu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae pada saat itu menyatakan bahwa rencana merger kedua bank tersebut bukan lagi terkait pemenuhan modal inti. Melainkan untuk memperkuat usaha bank.
Setahun kemudian, kedua bank itu sempat melakukan aksi "tukar guling" kepemilikan saham. Berdasarkan data KSEI per 8 Mei 2024, sebanyak entitas usaha Grup MNC, PT MNC Land Tbk. (KPIG) tercatat melepas sebanyak 4,44 miliar saham BABP atau sebesar 6,82%.
Saham yang dilepas itu berpindah ke entitas usaha Grup Lippo, PT Prima Cakrawala Sentosa, menjadi kepemilikan saham BABP perdananya. Sementara itu, Prima Cakrawala Sentosa melepas 747,84 juta NOBU atau sebesar 10%. Saham yang dilepas itu berpindah ke KPIG.
Lalu pada Selasa (1/7/2025), NOBU mengumumkan telah diakuisisi oleh Hanwha Life Insurance Co. Ltd. Sebanyak 2,9 miliar saham NOBU atau 40% telah berpindah tangan kepada konglomerasi perusahaan Korea Selatan tersebut.
Hanwha mengambil alih saham NOBU dari keluarga Riady dan perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Lippo, yakni PT Putera Mulia Indonesia, PT Prima Cakrawala Sentosa, PT Star Pasific Tbk, PT Inti Anugerah Pratama, PT Ciptadana Capital, PT Lenox Pasifik Investama Tbk, serta PT Multipolar Tbk.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos OJK: Merger MNC Bank-Nobu Tergantung MNC dan Lippo