Raksasa Investasi Singapura Temasek Bongkar Struktur, Ada Apa?

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
22 August 2025 10:05
FILE PHOTO: An executive prepares to take the stage during the annual Temasek Review in Singapore July 7, 2016. REUTERS/Edgar Su/File Photo                      GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: REUTERS/Edgar Su/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia — Temasek Holdings dikabarkan tengah mempertimbangkan restrukturisasi besar yang akan membagi perusahaan investasi Singapura itu menjadi tiga kendaraan investasi. Langkah ini disebut bertujuan meningkatkan efisiensi serta imbal hasil, menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Mengutip The Business Times, Jumat (22/8/2025) Temasek akan memisahkan bisnisnya ke dalam tiga lengan utama. Satu unit akan fokus pada kepemilikan domestik besar seperti Singapore Airlines, unit kedua mengawasi investasi luar negeri, dan unit ketiga menangani dana investasi.

Rencana ini masih bersifat dinamis dan dapat berubah karena baru dibahas, namun diyakini akan mengubah secara fundamental struktur perusahaan berusia 51 tahun itu.

Tekanan semakin meningkat agar Temasek mampu memberikan hasil investasi lebih tinggi sekaligus merampingkan operasi bisnisnya. Meski nilai portofolio bersih Temasek mencapai rekor 434 miliar dolar Singapura per 31 Maret, kinerja 10 tahunnya hanya membukukan imbal hasil total tahunan 5%. Angka tersebut setara dengan GIC, namun masih kalah dibandingkan indeks MSCI World yang tumbuh rata-rata 10% per tahun pada periode yang sama.

Selama ini, Temasek dikelola dengan cara konvensional dengan eksekutif yang membawahi aset berdasarkan sektor dan wilayah. Jika restrukturisasi jadi dilakukan, para eksekutif kunci diyakini bisa lebih fokus meningkatkan kinerja dan efisiensi perusahaan.

Temasek belum memberikan komentar resmi terkait rencana ini. Namun, pengumuman bisa dilakukan dalam beberapa bulan mendatang atau bahkan lebih cepat, kata sumber tersebut.

Restrukturisasi ini juga bertepatan dengan pergantian kursi pimpinan Temasek. Teo Chee Hean, mantan menteri senior Singapura, akan resmi menjabat sebagai ketua baru mulai 9 Oktober mendatang.

Momen Grand Prix Formula 1 Singapura pada awal Oktober disebut-sebut menjadi kesempatan strategis untuk menjelaskan perubahan ini kepada mitra dan pemangku kepentingan. Dalam beberapa skema, investasi eksternal Temasek seperti Avanda Investment Management kemungkinan akan dipindahkan ke bawah naungan Seviora Group.

Seviora merupakan perusahaan manajemen aset yang didirikan Temasek pada 2020 dan menaungi unit investasi seperti Fullerton Fund Management, Azalea Investment Management, serta SeaTown Holdings International. Mulai September, Seviora akan dipimpin Gabriel Lim, mantan pejabat tinggi Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura.

Portofolio Temasek saat ini juga dibagi dalam kerangka serupa, dengan 41% berasal dari perusahaan berbasis Singapura, 36% dari investasi global langsung, dan 23% dari dana serta perusahaan manajemen aset. Struktur baru diyakini akan memperkuat garis kepemimpinan dengan menempatkan eksekutif senior untuk setiap divisi.

Beberapa nama yang disebut akan menempati posisi kunci antara lain CFO Png Chin Yee dan Nagi Hamiyeh, kepala kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika yang kini berbasis di Paris. Perubahan tersebut diyakini akan menandai era baru bagi Temasek di tengah kompetisi investasi global yang semakin ketat.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sosok Taipan RI yang Namanya Diabadikan Jadi Jalan di Singapura

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular