Bursa Asia Campur Aduk, Semua Mata ke Powell

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
22 August 2025 08:35
A currency trader talks near the screens showing the Korea Composite Stock Price Index (KOSPI), right, and the foreign exchange rates at the foreign exchange dealing room in Seoul, South Korea, Wednesday, May 27, 2020. Major Asian stock markets have declined as US-Chinese tension over Hong Kong competes with optimism about recovery from the coronavirus pandemic. (AP Photo/Lee Jin-man)
Foto: Korea Composite Stock Price Index (KOSPI. (AP/Lee Jin-man)

Jakarta, CNBC Indonesia — Pasar Asia-Pasifik bergerak bervariasi pada perdagangan Jumat, (22/8/2025) seiring investor menanti pidato Ketua The Federal Reserve Jerome Powell tentang arah kebijakan suku bunga berikutnya.

Melansir CNBC.com, Indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,22% dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,94%. Kenaikan ini menunjukkan optimisme investor di tengah ketidakpastian global.

Di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 melemah 0,1% pada pembukaan perdagangan, sementara Topix justru naik 0,44%. Data inflasi inti negara itu melambat menjadi 3,1% pada Juli, turun dari 3,3% sebulan sebelumnya.

Angka inflasi tersebut lebih tinggi dari perkiraan ekonom Reuters yang memperkirakan 3%. Inflasi beras turun ke level 90,7% pada Juli, setelah dua bulan sebelumnya sempat melesat di atas 100%.

Indeks acuan S&P/ASX 200 Australia bergerak datar setelah sehari sebelumnya menembus level 9.000 untuk pertama kalinya. Di sisi lain, kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong berada di posisi 25.192, lebih tinggi dari penutupan terakhir 25.104,61.

Dari Amerika Serikat, bursa Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis. Indeks S&P 500 turun 0,4% menjadi 6.370,17, sementara Nasdaq terkoreksi 0,34% ke level 21.100,31.

Dow Jones Industrial Average juga melemah 152,81 poin atau 0,34% dan berakhir di 44.785,50. Pelemahan ini menandai penurunan S&P 500 selama lima hari berturut-turut.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan kemungkinan hampir 74% The Fed akan memangkas suku bunga dalam rapat kebijakan bulan September mendatang. Ekspektasi tersebut menjadi salah satu fokus utama pelaku pasar global.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Wall Street-Bursa Asia Rontok Terkena Dampak Tarif Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular