
Pertumbuhan Kredit Juli 2025 Melambat 74 Bps, Jadi 7,03%

Jakarta, CNBC Indonesia — Bank Indonesia melaporkan pada Juli 2025 naik 7,03% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan kredit melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni 7,77% yoy.
"Kredit perbankan masih perlu ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Agustus 2025, Selasa (20/8/2025).
Perry menambahkan pertumbuhan kredit yang melambat mencerminkan iklim usaha yang belum kuat. Korporasi cenderung menggunakan pembiayaan internal.
Dia melanjutkan bahwa dari sisi penawaran, BI menilai industri perbankan terbilang hati-hati dalam menyalurkan kredit. Hal ini terlihat dari Indeks Lending Standard yang meningkat.
"Perbankan memilih kelebihan likuiditas ditaruh pada surat-surat berharga," kata Perry.
Dari sisi permintaan, kredit ditopang oleh sektor usaha berorientasi ekspor, pertambangan, hignga industri jasa.
Adapun berdasarkan penggunaan, kredit modal kerja naik 8,11% yoy, kredit konsumsi 3,08% yoy, dan kredit investasi 12,42% yoy. Sementara itu pembiayaan syariah tumbuh 8,31% yoy, sedangkan pertumbuhan kredit UMKM masih rendah atau 1,82% yoy.
"Ke depan BI akan terus mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan, termasuk melalui kebijakan makroprudensial yang longgar dan mempererat sinergi dengan KSSK," katanya.
BI memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan pada 2025 berada pada kisaran 8%-11% secara tahunan.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI: Pertumbuhan Kredit Melambat, Maret 2025 Naik 9,16% Yoy
