IHSG Menguat 0,49% Balik ke Level 7.900 Jelang Rapat Gubernur BI

fsd, CNBC Indonesia
Rabu, 20/08/2025 12:29 WIB
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (20/8/2025). IHSG menguat 0,49% atau naik 39 poin ke level 7.901,84.

Sebanyak 395 saham naik, 238 turun, dan 169 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 9,96 triliun, melibatkan 24,05 miliar saham dalam 1,38 juta kali transaksi.


Penguatan IHSG ini terjadi setelah koreksi dua hari beruntun usai indeks acuan domestik tersebut mencatatkan rekor harga tertinggi sepanjang masa (ATH) pada pekan lalu. Pada titik tertingginya IHSG sempat bertengger di posisi 8.017,07 dan merupakan rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) IHSG untuk perdagangan intraday Jumat (15/8/2024). Adapun rekor penutupan IHSG masih berada di level 7.931,25 atau angka penutupan perdagangan Kamis (14/8/2025).

Mayoritas sektor perdagangan menguat dengan yang terbesar terjadi di sektor teknologi, bahan baku dan konsumer primer. Sementara itu hanya sektor konsumer non primer yang mengalami pelemahan.

Saham emiten perbankan pelat merah, Bank Rakyat Indonesia (BBRI), menjadi penopang utama kinerja IHSG hari ini dengan kontribusi 8,24 indeks poin. BBRI hari ini naik 1,24% ke Rp 4.090 per saham dan telah melesat 10,24% selama bulan Agustus (month-to-date).

Saham emiten konglomerat Prajogo Pangestu (BRPT) dan tambang emas Grup Salim (AMMN) juga tercatat menjadi bahan bakar penguatan IHSG hari ini.

Lalu ada saham Bank Mandiri (BMRI) yang 1,04% ke Rp 4.850 per saham dengan kontribusi 4,38 indeks poin.

Adapun saham Bank Central Asia (BBCA) tercatat menjadi beban terbesar IHSG dengan kontribusi pelemahan 8,92 indeks poin. Saham BBCA tercatat melemah 1,47% ke Rp 8.375 per saham dan dalam sepekan telah melemah 6%.

Sementara itu, pasar saham Asia-Pasifik melemah pada Rabu, (20/8/2025) mengikuti penurunan Wall Street semalam. Investor mencermati data perdagangan Jepang sekaligus menunggu keputusan suku bunga pinjaman utama dari China.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 dibuka turun 0,24%. Sementara itu, kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong berada di level 24.977, lebih rendah dibanding penutupan terakhir HSI di 25.122,9.

Dari Amerika Serikat, indeks S&P 500 terkoreksi 0,59% dan berakhir di 6.411,37, tertekan oleh penurunan saham Nvidia dan sektor teknologi. Nasdaq Composite juga melemah 1,46% ke 21.314,95.

Sementara itu, Dow Jones Industrial Average justru naik tipis 10,45 poin atau 0,02% menjadi 44.922,27. Indeks 30 saham unggulan ini bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi baru sepanjang sesi perdagangan.

Perdagangan hari ini, Rabu (20/8/2025), diperkirakan akan berlangsung penuh kehati-hatian seiring sejumlah sentimen penting yang menjadi perhatian pelaku pasar. Dari dalam negeri, fokus utama tertuju pada hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan menentukan arah kebijakan suku bunga acuan.

Sementara itu dari eksternal, keputusan suku bunga Bank Rakyat China (PBoC) juga akan menjadi sorotan. Kedua agenda ini dinilai berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG hingga nilai tukar rupiah sepanjang hari ini.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Pesta Pora, Melaju Mulus ke Level 7.800-an