Rupiah Ditutup Melemah, Nilai Tukar Dolar AS Naik ke Rp16.155

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
Jumat, 15/08/2025 15:07 WIB
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah agenda sidang tahunan serta Nota Keuangan yang dilaksanakan hari ini, Jumat (15/8/2025).

Melansir dari Refinitiv, mata uang garuda ditutup melemah 0,30% di level Rp16.155/US$ pada hari terakhir perdagangan pekan ini. Secara mingguan, rupiah tercatat mengalami penguatan sebesar 0,80% hal ini tejadi seiring dengan tren pelemahan dolar AS.


Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB terpantau mengalami penurunan sebesar 0,30% di level 97,95.

Perdagangan rupiah hari ini seiring dengan agenda Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan pertamanya sejak memimpin Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga akan memaparkan Nota Keuangan.

Rangkaian acara dimulai dengan Pidato Kenegaraan pada pagi hari, dilanjutkan dengan Pidato Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2026 dan penyampaian Nota Keuangan pada siang hari.

Selain itu, dari faktor eksternal, pergerakan rupiah hari ini di pengaruhi olehpenguatan indeks dolar AS pada perdagangan kemarin Kamis (14/8/2025).Kenaikan dolar AS tersebut terjadi setelah pasar global kembali mengurangi ekspektasi pemangkasan agresif suku bunga The Fed, menyusul rilis data Producer Price Index (PPI) AS yang jauh lebih tinggi dari perkiraan.

Data PPI yang kuat mengindikasikan tekanan harga di tingkat produsen masih tinggi, sehingga inflasi AS belum sepenuhnya terkendali. Kondisi ini membuat pasar menutup peluang pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps pada September dan kini hanya memperkirakan pemangkasan sebesar 25 bps dengan probabilitas 93%.

Sentimen terhadap dolar AS semakin menguat setelah komentar hawkish dari pejabat The Fed, Mary Daly dan Alberto Musalem, yang menolak opsi pemangkasan 50 bps. Kenaikan imbal hasil obligasi AS yang menyertainya berpotensi memicu arus modal keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.


(evw/evw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Makin Perkasa, Tembus Rp16.190 per Dolar AS