Investor Tunggu Data Ekonomi Kawasan, Bursa Asia Bergerak Bervariasi
Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Asia berpeluang akan bergerak naik karena investor menunggu data ekonomi utama kawasan. Pergerakan saham Asia-Pasifik diperkirakan akan bergerak bervariasi pada akhir pekan ini.
Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 25.316, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 25.519,32.
Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia akan memulai hari ini sedikit lebih rendah dengan kontrak berjangka 8.838, dibandingkan dengan penutupan terakhir indeks di 8.873,8.
Nikkei 225 Jepang akan dibuka lebih tinggi, dengan kontrak berjangka di Chicago pada 42.795, sementara kontrak berjangka di Osaka diperdagangkan pada 42.770, dibandingkan dengan penutupan terakhir indeks pada 42.649,26.
Sementara pasar Korea Selatan ditutup karena hari ini merupakan hari libur.
Sedangkan S&P 500 mencatat rekor penutupan ketiga berturut-turut. Indeks S&P 500 bergerak lebih tinggi pada hari Kamis untuk mencapai rekor penutupan ketiga berturut-turut. Indeks ini naik 0,03%, ditutup pada 6.468,54. Nasdaq Composite tergelincir 0,01%, berakhir di 21.710,67.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 11,01 poin, atau 0,02%, dan ditutup pada 44.911,26.
Dalam sebuah wawancara hari Kamis dengan CNBC Internasional, ekonom Marc Sumerlin mengonfirmasi bahwa ia mencalonkan diri sebagai ketua The Fed
Ia mengkonfirmasi bahwa dia mencalonkan diri sebagai ketua Federal Reserve berikutnya.
"Saya mendapat telepon pada hari Rabu lalu yang mengatakan bahwa akan ada daftar [dan] saya akan masuk di dalamnya. Hanya itu yang saya ketahui saat ini," katanya.
"Saya sedang menunggu lebih banyak petunjuk tentang ke mana kita akan melangkah dari sini."
Sumerlin juga menyuarakan dukungannya untuk penurunan suku bunga yang besar. Mantan ekonom senior di bawah Presiden George W. Bush ini mengatakan bahwa penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin. "Sepertinya tidak terlalu sulit bagi saya," imbuhnya.
(mkh/mkh)