Breaking! IHSG Cetak Rekor, Selangkah Lagi Tembus 8.000

fsd, CNBC Indonesia
14 August 2025 12:40
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan sesi pertama hari ini Kamis (14/8/2025) dan mencatatkan rekor harga tertinggi baru.

IHSG terbang 0,93% atau naik 73,07 poin ke 7.965,98 dan menjadi rekor perdagangan tertinggi intraday. Adapun pada perdagangan hari ini, IHSG sempat bertengger di posisi tertinggi di 7.973,98.

Saham-saham blue chip dan emiten milik konglomerat masih menjadi motor utama pergerakan indeks hari ini.

Sebagai informasi, rekor tertinggi harga penutupan IHSG berada di level 7.905,39 pada 19 September 2024 silam, sedangkan untuk perdagangan intraday rekor IHSG sebelumnya terjadi pada tanggal yang sama di posisi 7.910,56.

Sebanyak 336 saham tercatat mengalami kenaikan, 263 terkoreksi dan 198 lainnya stagnan. Adapun total transaksi tercatat relatif ramai atau mencapai 10,14 triliun yang melibatkan 23,39 miliar saham dalam 1,22 juta kali transaksi.

Nyaris seluruh sektor perdagangan menguat, dengan penguatan terbesar dibukukan oleh sektor teknologi, energi dan utilitas. Adapun sektor yang mengalami koreksi hari ini adalah sektor finansial dan properti.

DCI Indonesia (DCII) yang sempat menjadi beban IHSG usai suspensi dibuka dan masuk ke papan pemantauan khusus, hari ini kembali tercatat menjadi penggerak utama dengan sumbangsih 32,96 indeks poin usai saham milik kongsi Toto Sugiri dan Salim ini menyentuh batas auto rejection atas atau naik 10% ke Rp 336.675 per saham.

Saham emiten tambang batu bara Grup Sinar Mas (DSSA) tercatat naik 5,02% ke Rp 92.975 per saham dengan kontribusi 17,15 indeks poin.

Kemudian ada emiten telekomunikasi pelat merah, Telkom Indonesia (TLKM), yang naik 5,66% ke Rp 3.360 per saham dengan kontribusi 20,51 indeks poin.

Lalu disusul oleh sejumlah emiten milik konglomerat yang ramai-ramai ikut menguat signifikan pada perdagangan hari ini.

Dua emiten Prajogo Pangestu, BREN dan BRPT tercatat menjadi penggerak IHSG hari ini. Begitu juga dua emiten Grup Salim yang ikut mengangkat indeks hari ini, ICBP dan AMMN.

Melengkapi sepuluh besar ada emiten teknologi dan media (EMTK), emiten farmasi (KLBF) dan emiten konsumer (UNVR).

Kenaikan IHSG sendiri tidak terlepas karena kembalinya asing masuk ke pasar. Hal ini turut menjadi penopang kenaikan IHSG. Pada hari kemarin asing mencatat net buy senilai Rp 1,52 triliun di pasar reguler. Pada sepekan kemarin asing juga mulai kembali mencatat net buy, setelah sebelumnya selalu membukukan net sell.

Sementara itu, pasar Asia-Pasifik bergerak bervariasi pada perdagangan Kamis (14/8/2025) di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) bulan depan.

Investor juga menantikan rilis sejumlah data ketenagakerjaan Australia yang dijadwalkan pada hari ini.

Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,31%, berbalik arah dari rekor penutupan tertinggi pada sesi sebelumnya. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas turun 0,64% pada pukul 08:05 waktu Singapura.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,39% sedangkan Kosdaq bergerak stagnan. Di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 0,49%.

Para pelaku pasar menunggu rilis data ketenagakerjaan Australia yang diproyeksi menunjukkan peningkatan signifikan.

Sentimen yang akan mempengaruhi pasar pada Kamis hari ini, Kamis (14/8/2025) akan banyak dari eksternal, utamanya soal data dari negeri Paman Sam meliputi inflasi harga produsen, sampai klaim pengangguran mingguan.

Dari internal tak begitu banyak data yang dinanti, tetapi nuansa jelang Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-80 tahun mulai terasa semaraknya, terutama di IHSG yang tinggal selangkah lagi menuju level tertinggi sepanjang masa-nya.

Sebagai pengingat lagi, IHSG mengakhiri posisi kemarin di 7892,11. Dalam sehari menguat 1,30%, menandai reli selama empat hari beruntun, semakin mendekati ATH yang pernah dicapai pada 19 September 2024 di posisi 7.905,39.

Masifnya dana asing yang masuk ke pasar saham tak luput mendorong reli IHSG tersebut.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Deretan Saham Koleksi Asing Kala IHSG Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular