Saham Blue Chip & Emiten Konglomerat Bopong IHSG Dekati Level 8.000

fsd, CNBC Indonesia
Rabu, 13/08/2025 16:31 WIB
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan sesi pertama hari ini Rabu (13/8/2025). IHSG terbang 1,3% atau meroket nyaris 100 poin ke 7.892,91. Adapun pada perdagangan intraday, IHSG sempat menembus level psikologis 7.900 dan pada titik tertinggi bertengger di 7.903,05.

Saham-saham blue chip dan emiten milik konglomerat menjadi motor utama pergerakan indeks hari ini.

Sebanyak 346 saham tercatat mengalami kenaikan, 280 terkoreksi dan 173 lainnya stagnan. Adapun total transaksi tercatat relatif ramai atau mencapai 20,84 triliun yang melibatkan 36,59 miliar saham dalam 2,19 juta kali transaksi.


Nyaris seluruh sektor perdagangan menguat, dengan penguatan terbesar dibukukan oleh sektor teknologi, kesehatan dan energi. Adapun sektor yang mengalami koreksi hari ini adalah sektor industri dan properti.

DCI Indonesia (DCII) yang sempat menjadi beban IHSG usai suspensi dibuka dan masuk ke papan pemantauan khusus, hari ini kembali tercatat menjadi penggerak utama dengan sumbangsih 30 indeks poin usai saham milik kongsi Toto Sugiri dan Salim ini menyentuh batas auto rejection atas atau naik 10% ke Rp 306.075 per saham.

Kemudian ada emiten telekomunikasi pelat merah, Telkom Indonesia (TLKM), yang naik 5,66% ke Rp 3.360 per saham dengan kontribusi 20,51 indeks poin.

Lalu disusul oleh sejumlah emiten blue chip dan perusahaan milik konglomerat yang ramai-ramai ikut menguat signifikan pada perdagangan hari ini.

Saham emiten tambang Grup Sinar Mas Dian Swastatika Sentosa (DSSA) melesat 5,86% ke Rp 88.500 per saham dengan kontribusi 18,78 indeks poin. Saham Astra International (ASII) naik 3,71% ke Rp 5.175 per saham dengan kontribusi 8,21 indeks poin. S

Kemudian ada dua emiten blue chip yang kembali menjadi penopang IHSG hari ini yak BBCA dan BBRI dengan sumbangsih sekitar 5 indeks poin.

Melengkapi 10 besar emiten penggerak utama kinerja IHSG hari ini ada duo emiten Prajogo Pangestu (TPIA dan CDIA), Emiten asuransi Grup Sinar Mas (SMMA) dan emiten tambang tembaga-emas Grup Salim (AMMN).

Kenaikan IHSG sendiri tidak terlepas karena kembalinya asing masuk ke pasar. Hal ini turut menjadi penopang kenaikan IHSG. Pada hari kemarin asing mencatat net buy senilai Rp 2,21 triliun. Pada sepekan kemarin asing juga mulai kembali mencatat net buy, setelah sebelumnya selalu membukukan net sell.

Tampaknya pasar keuangan Tanah Air pada perdagangan Rabu hari ini (13/8/2025) masih akan mendapat gairah positif dari hasil inflasi AS periode Juli 2025 yang lebih baik dari perkiraan, membuka peluang penurunan suku bunga the Fed pada bulan depan semakin lebar.

Langkah IHSG menuju 8000 juga semakin terbuka lebar dengan potensi inflow asing berlanjut, terutama di masa rebalancing indeks MSCI edisi Agustus tahun ini.

Pada penutupan perdagangan kemarin Selasa (12/8/2025) berhasil melesat 2,44% ke posisi 7791,69. Ini merupakan penguatan harian terkuat sejak 29 April 2028, sekaligus menandai posisi tertinggi pada tahun ini. IHSG pun diharapkan bisa mencetak rekor bari pada hari ini dengan melewati cattan sebelumnya di 7.905,390 pada 19 September 2024.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Pesta Pora, Melaju Mulus ke Level 7.800-an