AS-China Gencatan Dagang, Bursa Asia Menghijau: Nikkei Cetak Rekor

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
12 August 2025 08:39
A man walks in front of an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, June 17, 2020. Major Asian stock markets declined Wednesday after Wall Street gained on hopes for a global economic recovery and Japan's exports sank. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Asia-Pasifik menguat pada hari Selasa (12/8/2025), dengan Nikkei 225 Jepang mencapai rekor tertinggi, seiring investor menilai perpanjangan gencatan senjata perdagangan AS-China semalam yang telah memberikan ruang lebih luas bagi negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia untuk menegosiasikan kesepakatan.

Indeks Nikkei 225 Jepang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di 42.629,17, dipimpin oleh sektor energi, teknologi, keuangan, dan utilitas.

Sementara indeks Topix yang lebih luas menguat 0,74%, hingga pukul 08.07 waktu Singapura.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,66%, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil menguat 0,4%. Di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 stagnan.

Pasar saham Asia yang menghijau merespon keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memperpanjang gencatan dagang dengan China selama 90 hari hingga pertengahan November.

AS menunda kenaikan tarif tinggi atas barang-barang asal Negeri Panda hanya beberapa jam sebelum tenggat waktu habis.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada CNBC bahwa keputusan tersebut merupakan hasil yang sudah diperkirakan dari putaran terbaru pembicaraan antara perunding perdagangan AS dan China yang berlangsung di Stockholm pada akhir Juli.

Tanpa perpanjangan ini, tarif AS terhadap China akan kembali melonjak ke level April lalu, saat perang tarif kedua negara memanas. Pada periode itu, AS memberlakukan tarif umum 145% terhadap impor China, sementara Beijing membalas dengan bea masuk 125% atas barang-barang AS.

Namun di sisi lain, langkah terbaru ini mempertegas pola kebijakan perdagangan Trump yang sering berubah-ubah dan sulit diprediksi oleh pelaku bisnis. Dalam beberapa kasus, tarif tinggi yang diumumkan Trump untuk negara tertentu atau sektor spesifik kerap dikurangi, diubah, atau ditangguhkan hanya dalam hitungan hari atau minggu.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Dibuka Hijau, Nikkei Naik 1,06% Sambut Tarif Trump Longgar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular