IHSG Menguat Ditopang Kinerja Saham Emiten Perbankan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (5/8/2025) usai rilis data pertumbuhan ekonomi RI.
Pada penutupan perdagangan, IHSG naik 0,68% atau menguat 50,58 poin ke 7.515,18 ditopang oleh kinerja saham emiten perbankan yang ramai-ramai menguat.
Sebanyak 274 saham menguat, 330 melemah dan 200 tercatat tidak bergerak. Nilai transaksi tergolong ramai atau mencapai Rp 18,34 triliun yang melibatkan 28,17 miliar saham dalam 2 juta kali transaksi.
Mayoritas sektor perdagangan menguat yang dipimpin oleh sektor finansial dan konsumer non primer. Adapun sektor yang mengalami koreksi paling dalam adalah sektor utilitas dan konsumer primer.
Saham emiten tambang Grup Salim (AMMN) menjadi penopang utama kinerja IHSG dengan sumbangsih 11,75 indeks poin yang kemudian disusul oleh tiga emiten perbankan terbesar RI.
Saham BBCA yang naik 1,81% ke Rp 8.425 per saham menyumbang 10,7 indeks poin. Saham BMRI yang menguat 2,81% ke Rp 4.750 menyumbang kenaikan 11,38 indeks poin dan saham BBRI yang naik 0,81% ke Rp 3,740 per saham menyumbang 7,47 indeks poin.
Diketahui, ekonomi Indonesia pada kuartal- II 2025 tumbuh tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 sebesar 5,12% secara tahunan (year on year/yoy).
Pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dari pada kuartal I-2025, yakni 4,87%. Pertumbuhan ini berada di atas rata-rata, angka psikologi RI, 5%.
"Pertumbuhan triwulan II-2025 bila dibandingkan triwulan II-2024 secara year on year tumbuh 5,12%, bila dibandingkan triwulan 1-2025 qtq tumbuh 4,04%," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud, dalam rilis BPS, Selasa (5/8/2025).
Adapun, realisasi PDB kuartal II-2025 ini jauh di atas konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 institusi. Konsensus pasar memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal- II 2025 mencapai 4,78% (yoy) dan 3,69% dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq).
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 4,87% (yoy) dan mengalami kontraksi sebesar 0,98% dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq) pada kuartal I-2025.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Full Senyum, IHSG Sepekan Naik 2,59%
