
Laba Terbang! Bank Mini Panen Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia — Sejumlah bank telah melaporkan kinerja keuangan sepanjang paruh pertama tahun ini. Namun, sebagian bank besar RI mencatatkan performa yang lesu di tengah kondisi ekonomi yang masih diterpa tantangan domestik dan global.
Meski demikian, sejumlah bank-bank kecil malah mencatatkan kinerja keuangan yang gemilang. Mereka membukukan pertumbuhan laba sebesar dua digit, bahkan ada yang sampai empat digit.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia bulan April 2025 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini terdapat 63 bank yang tergolong Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) I, alias memiliki modal di bawah Rp 6 triliun.
Ke enam puluh tiga bank mini tersebut menguasai sebanyak Rp1.377,74 triliun aset dari industri perbankan Tanah Air. Jumlah itu masih jauh lebih kecil dibanding jumlah gabungan aset dari keempat big banks RI yang tergolong KBMI IV, yakni sebesar Rp6.343,27 triliun.
Sebagian dari bank-bank KBMI I yang mencatatkan pertumbuhan laba tinggi itu merupakan bank-bank digital yang telah berhasil membalik rugi menjadi laba. Seperti PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC yang berhasil membalikkan kerugian Rp6,16 miliar pada semester I-2024, menjadi laba Rp276,05 miliar pada semester I-2025.
Kemudian, PT Super Bank Indonesia (Superbank) berhasil membalikkan rugi Rp188,46 miliar menjadi laba sebesar Rp20,06 miliar, tepat setahun setelah peluncuran aplikasi digitalnya secara luas pada bulan Juni 2024.
Di samping itu, bank-bank mini pemain lama seperti PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) atau OK Bank berhasil mencetak laba naik 251% secara tahunan atau year on year (yoy). Berikutnya, PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) mencatatkan kenaikan laba sebesar 82,58% yoy.
Berdasarkan rangkuman CNBC Indonesia, berikut daftar perolehan laba dari 10 bank KBMI I per semester I-2025:
No. | Nama Bank | Laba Semester I-2025 | Pertumbuhan (yoy) |
1 | PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) atau Amar Bank | Rp117,99 miliar | +20,67% |
2 | PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC | Rp276,05 miliar | +4.584,18% |
3 | PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) atau OK Bank | Rp60,64 miliar | +251,03% |
4 | PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) atau Aladin Bank | Rp83,12 miliar | +244,37% |
5 | PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) atau J Trust Bank | Rp112,86 miliar | +30,49% |
6 | PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) atau Nobu Bank | Rp233,23 miliar | +82,58% |
7 | PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) | Rp73,2 miliar | +12,36% |
8 | PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) | Rp107,45 miliar | +78,29% |
9 | PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) | Rp125,58 miliar | +69,92% |
10 | PT Super Bank Indonesia atau Superbank | Rp20,06 miliar | +110,64% |
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba ADHI Naik 18% Jadi Rp 252 Miliar di 2024, Ini Pemicunya
