IHSG Sesi I Turun 0,33%, Saham Konglomerat Ambruk

mkh, CNBC Indonesia
Senin, 04/08/2025 12:30 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi I hari ini, Senin (4/8/2025) di zona merah. Indeks turun 0,33% ke level 7.512,9. 

Sebanyak 352 saham naik, 278 turun, dan 326 tidak bergerak. Indeks bergerak di rentang 7.462,91–7.560,06. Nilai transaksi mencapai Rp 8,16 triliun yang melibatkan 15,62 miliar saham dalam 1,17 juta kali transaksi. 

Mengutip Refinitiv, sektor yang turun paling dalam adalah bahan baku yang merosot 2,82% dan utilitas 1,31%. Sementara itu, sektor yang naik kuat adalah konsumer non-primer yang melesat 1,42% dan kesehatan 1,15%.


Tercatat sejumlah saham konglomerat menjadi pemberat utama IHSG hari ini. Emiten terafiliasi grup Salim (AMMN) menyumbang -26,63 indeks poin, emiten Prajogo Pangestu (BREN) -10,42 indeks poin, dan Sinar Mas Multiartha (SMMA) -5,38 indeks poin. 

Adapun pasar keuangan RI bersiap menghadapi pekan penuh tantangan, mulai dari hasil data-data ekonomi RI yang telah rilis pada akhir pekan kemarin, pertumbuhan ekonomi RI kuartal II 2025 hingga negosiasi tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Akan tetapi perlu dicatat bahwa kenaikan tajam IHSG pada Juli 2025 dapat memicu aksi taking profit pada pekan ini. Sebagai informasi, dalam satu bulan terakhir indeks sudah naik lebih dari 9% secara bulanan. 

Sementara itu, investor masih mencermati kebijakan tarif terbaru AS yang meningkatkan kekhawatiran terhadap laju inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Di saat yang sama, harga minyak juga menjadi sorotan menyusul keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi.

Sementara itu, pasar keuangan RI bersiap menghadapi pekan penuh tantangan mulai dari hasil data-data ekonomi RI yang telah rilis pada akhir pekan kemarin, pertumbuhan ekonomi RI kuartal II 2025 hingga negosiasi tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Musim rilis kinerja keuangan juga masih menjadi sentimen terkuat yang mendorong laju pergerakan IHSG. Kenaikan tajam pada Juli 2025 dapat memicu aksi taking profit pada pekan ini. Akan tetapi jika terjadi penurunan pada IHSG, hal tersebut merupakan koreksi wajar. 


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sambut Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menguat ke Level 7.537