Pertumbuhan Kredit Bank Tahun Ini Masih Bakal Ditopang Sektor Tambang

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
04 August 2025 13:20
Aktivitas pertambangan batubara milik Bayan Resources di Tabang/Pakar, Kalimantan, Jumat (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Aktivitas pertambangan batubara milik Bayan Resources di Tabang/Pakar, Kalimantan, Jumat (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menyatakan bahwa pertumbuhan kredit tahun ini bakal ditopang oleh sektor pertambangan dan penggalian. Meskipun saat ini nilai tambah dan kontribusi sektor itu terhadap produk domestik bruto (PDB) RI relatif kecil, tetapi pertumbuhannya tinggi.

Ketua Bidang Riset dan Kajian Ekonomi Perbankan Perbanas, Aviliani memaparkan bahwa kredit sektor pertambangan dan penggalian telah tumbuh hingga 25,5% per Maret 2025. Di sisi lain, porsi kredit sektor tersebut terhadap kredit industri perbankan secara keseluruhan hanya sebesar 6,79%.

"Kalau lihat dari sektornya yang akan tumbuh itu tetap pada sektor pertambangan dan penggalian. Karena kalau kita melihat permintaan kredit pun sekarang paling banyak di sektor ini," terang Aviliani dalam Perbanas Review of Indonesia's Mid-Year Economy 2025 di Le Meridien Hotel, Jakarta Pusat, dikutip Senin (4/8/2025).

Ia melanjutkan, sektor pertambangan dan penggalian bersifat padat modal, alias membutuhkan investasi besar, tapi tidak banyak menyerap tenaga kerja. Oleh karena itu, Aviliani mengatakan industri perbankan harus mendanai proses hilirasasi dari sektor itu, yang dapat menyerap tenaga kerja.

Namun, ia menyebut Indonesia masih di tahap intermediate product atau produk barang setengah jadi dari hasil tambang.

"Sekarang kita belum [bisa], kita baru pada intermediate product yang khususnya adalah pertambangan," tukasnya.

Mengingatkan saja, pertumbuhan kredit industri perbankan nasional kian melambat sepanjang tahun ini. Per Juni2025, kredit perbankan tercatat hanya tumbuh 7,77% secara tahunan atau year on year (yoy) menurun dibandingkan dengan pertumbuhan Mei 2025 sebesar 8,43% yoy.

Angka pertumbuhan terkini berada di bawah target pertumbuhan kredit BI, yakni 8% hingga 11% pada akhir tahun ini.

Menurut Aviliani, pertumbuhan kredit bakal sulit mencapai double digit tahun ini.

"Memang kredit itu, berbagai lembaga menunjukkan bahwa memang untuk mencapai [pertumbuhan] 10% itu agak susah gitu ya jadi ya kita semua pengen 10% gitu ya, tapi ini proyeksi kita sampai akhir tahun itu diperkirakan sekitar 8,7%, ini nasional ya. Tapi mungkin ada bank-bank yang memang bisa cenderung double digit tapi nggak semuanya," jelas Aviliani pada kesempatan yang sama.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Tengah Badai PHK, OJK Bilang Gini Soal Industri Perbankan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular