Bos BRI (BBRI) Ungkap Siasat Perkuat Sinergi dengan 10 Anak Usaha
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berupaya memperkuat sinergi dengan 10 entitas usaha yang tersebar di seluruh sektor industri keuangan. Ini sebagai upaya memperkuat mesin pertumbuhan baru bank pelat merah itu, di tengah berbagai tantangan ekonomi baik dari dalam maupun luar negeri.
Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu Retno K. mengatakan kesepuluh perusahaan anak itu mencatatkan peningkatan kontribusi yang cukup signifikan pada tahun 2021, saat BRI membentuk ekosistem holding ultra mikro (Holding UMi) dengan kedua anak usahanya, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Viviana merincikan, kontribusi perusahaan anak terhadap sisi bottom line BRI mencapai 8,77% hingga Juni 2025. Sedangkan terhadap aset, perusahaan anak BRI berkontribusi sebesar 10,79%.
"Tentunya BRI memiliki aspirasi jangka panjang terkait dengan penguatan peran perusahaan anak. Perusahaan anak berperan sebagai diversifikasi sumber income maupun diversifikasi risiko bagi BRI termasuk tentunya menyediakan layanan keuangan yang lebih terintegrasi bagi nasabah BRI," kata Viviana saat paparan kinerja semester I-2025 BRI secara virtual, Kamis (31/7/2025).
Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto melanjutkan, pihaknya sebagai induk akan melakukan berbagai penguatan di perusahaan anak. Antara lain, dengan mendorong perusahaan anak untuk melakukan transformasi pada model bisnis, manajemen risiko, dan sumber daya manusia.
"Selain itu juga kita meningkatkan peran grup dimana BRI menciptakan ekosistem yang close loop antara induk dan anak," ujar Agus pada kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, Direktur Utama BRI, Hery Gunardi merincikan bahwa salah satu big banks RI itu tengah mengoptimalkan new core, yakni bisnis consumer banking. Bisnis tersebut mencakup kredit pemilikan rumah (KPR) serta pembiayaan kendaraan bermotor.
Dalam hal ini, Hery mengatakan BRI akan meningkatkan sinergi dengan entitas usaha pembiayaannya, PT BRI Multifinance (BRI Finance) untuk mendukung pertumbuhan otomotif. Menurutnya, ada potensi besar dari segmen tersebut dan jumlah nasabah BRI yang mencapai 80 juta.
"Seharusnya ini bisa jadi lebih bagus karena kita lakukan cross-sell ya, nasabah yang punya potensi untuk membeli motor atau mobil itu jadi nggak usah jauh-jauh financialnya ataupun pembiayaannya bisa menggunakan BRI," terangnya dalam kesempatan yang sama.
Dengan begitu, diharapkan kontribusi laba perusahaan anak BRI dapat terus meningkat dari tahun ke tahun, dan menyokong bank itu untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan.
"Agar BRI ini tidak hanya sebuah kapal induk yang berdiri sendiri tapi juga banyak sekocinya. Jadi di sekeliling BRI itu ada skoci-skoci yang mendukung kapal induknya, mengawal kapal induknya. Agar BRI ini akan tumbuh terus secara sehat dan juga sustain," tukas Hery.
Sebagai informasi, 10 anak usaha BRI adalah Pegadaian, PNM, PT Asuransi BRI Life (BRI Life), PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance), PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), BRI Finance, PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), PT BRI Management Investasi (BRI-MI), BRI Ventures (BVI), dan BRI Global Financial Services Co. Ltd.
Sementara itu, BRI membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp26,53 triliun sepanjang semester I-2025. Perolehan itu turun 11,25% secara tahunan (yoy), dari setahun sebelumnya sebesar Rp29,89 triliun.
(fsd/fsd)