Wamenkeu: Kangaroo Bond Simbol Penguatan Hubungan RI-Australia

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
31 July 2025 09:10
Wakil Menteri Keuangan Indonesia, Thomas Djiwandono saat Konferensi Pers APBN KITA bulan Juni 2025 du Jakarta, Selasa (17/6/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Wakil Menteri Keuangan Indonesia, Thomas Djiwandono saat Konferensi Pers APBN KITA bulan Juni 2025 du Jakarta, Selasa (17/6/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia untuk Asia Tenggara,Nicholas Moore membahas rencana penerbitan surat utang dalam bentuk mata uang dolar Australia, atau yang disebut dengan Kangaroo Bond Kangaroo Bond di kantor pusat Macquarie Bank, Sydney, Australia, Senin (28/7).

Melansir keterangan resminya, Kangaroo Bond akan menjadi salah satu instrumen fiskal untuk mendiversifikasi sumber pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kangaroo Bond pun juga diharapkan dapat memperluas basis investor global.

"Selain itu, Kangaroo Bond juga menjadi simbol penguatan hubungan bilateral Indonesia-Australia yang telah terjalin erat selama lebih dari 75 tahun," dalam keterangan resmi dikutip Kamis (31/7/2025).

Selain membahas Kangaroo Bond dalam pertemuan antara Wakil Menteri Keuangan RI dengan Perdana Menteri Australia untuk Asia Tenggara, juga membahas peluang pengembangan financial.

"Seperti special economic zones dan pentingnya pembangunan talenta di sektor jasa keuangan sebagai pilar penting bagi peningkatan kepercayaan dan arus investasi ke dalam negeri," tulisnya.

Sebelumnya dalam konferensi pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pengumuman terkait penerbitan Kangaroo Bond akan dilakukan pada Agustus 2025.

"Kami akan melakukan pengumuman penerbitan, rencana Agustus," kata Sri Mulyani seusai konferensi pers KSSK, Jakarta, Senin (28/7/2025).

Saat ini, Sri Mulyani telah membentuk tim untuk melakukan pertemuan dengan para investor di Australia untuk menerima masukan dan penilaian terhadap surat utang valas yang denominasinya baru pertama kali diterbitkan pemerintah Indonesia.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Sri Mulyani Pamer SUN Laku Keras Saat IHSG Jeblok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular