Rupiah Ditutup Menguat Tipis, Nilai Tukar Dolar AS Turun ke Rp16.385
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (30/7/2025) ditutup menguat tipis.
Dilansir dari Refinitiv, nilai tukar rupiah naik 0,03% ke posisi Rp16.385/US$, secara intraday rupiah sempat dibuka menguat di level Rp16.350/US$ sebelum akhirnya terpangkas jelang penutupan.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) terpantau melemah/menguat 0,05% di level 98,83. Sebagai catatan, sebelumnya indeks dolar AS telah mengalami penguatan selama empat hari berutut-turut.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini masih berada di bawah bayang-bayang sentimen dari luar negeri, seiring dengan penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang telah berlangsung selama empat hari berturut-turut.
Tren penguatan dolar ini mencerminkan peningkatan minat investor global terhadap aset-aset berdenominasi dolar AS. Kondisi ini menjadi sentimen negatif bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, yang berisiko melanjutkan pelemahan.
Di sisi lain, pelaku pasar saat ini tengah menanti hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan diumumkan pada Rabu malam waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Meskipun mayoritas pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di level saat ini, fokus utama tertuju pada pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell terkait arah kebijakan moneter ke depan.
Pasar menilai kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed akan mulai dilakukan pada pertemuan bulan September mendatang. Namun, ekspektasi tersebut masih bisa berubah bergantung pada data inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja AS ke depan.
Jika The Fed memberikan sinyal dovish, hal ini berpotensi memberikan ruang bagi penguatan rupiah. Sebaliknya, jika pernyataan The Fed masih cenderung hawkish atau mengindikasikan penundaan pemangkasan suku bunga, tekanan terhadap rupiah bisa kembali meningkat.
(evw/evw)