Laba Emiten Bus Listrik Bakrie (VKTR) Anjlok 68% di Semester I-2025

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
30 July 2025 13:15
Bus Listrik milik VKTR
Foto: VKTR

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bus listrik milik Bakrie Grup, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga semester I tahun 2025 mencapai Rp4,7 miliar. Angka tersebut anjlok sebesar 68,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp15,1 miliar.

Padahal, mengutip laporan keuangan konsolidasian, pendapatan bersih hingga paruh pertama tahun ini naik 1,2% secara tahunan dari Rp409 miliar di tahun 2024 menjadi Rp414 miliar.

Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengaku, penjualan kendaraan listrik yang masih terbatas di paruh pertama tahun ini. Namun, sebagian besar pengiriman unit dijadwalkan terjadi di semester kedua 2025.

VKTR mencatat pertumbuhan pendapatan segmen manufaktur suku cadang sebesar 4% secara tahunan di semester I tahun ini. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan dari pelanggan utama di segmen kendaraan komersial.

Pada paruh pertama tahun 2025 ini, VKTR menerima Purchase Order (PO) 10 unit transporter dari penyedia jasa transportasi travel di daerah Jawa Barat. Selain itu, VKTR juga tengah mengerjakan proses perakitan Completely Knocked Down (CKD) 80 unit bus listrik untuk Transjakarta berdasarkan pemesanan yang telah kami terima di kuartal kedua tahun ini.

Jumlah ini merupakan penambahan dari 72 unit bus listrik lainnya yang telah beroperasi untuk Transjakarta.

Adapun total aset tumbuh 11,4% hingga semester I tahun ini menjadi Rp1,79 triliun dibandingkan akhir tahun 2024 yang sebesar Rp 1,60 triliun.

Kenaikan aset tersebut mayoritas karena adanya penambahan aset tetap seiring dengan selesainya pembangunan pabrik di Magelang yang diharapkan dapat memperkuat kapasitas produksi kendaraan listrik dan peningkatan uang muka seiring dengan masuknya pesanan dalam jumlah besar dari customer utama.

Sejalan dengan ekspansi ini, total liabilitas naik 38,4% secara tahunan menjadi Rp627 miliar dari Rp453 miliar, disebabkan oleh kenaikan utang jangka pendek untuk mendukung modal kerja perusahaan.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pendapatan Merosot, Laba Emiten Bus Listrik Bakrie (VKTR) Naik 39%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular