Saham CDIA Terkoreksi Untuk Pertama Kali Sejak IPO, Ada Apa?

fsd, CNBC Indonesia
30 July 2025 10:50
Chandra Daya Investasi. (Dok. Istimewa)
Foto: Chandra Daya Investasi. (Dok. Istimewa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten infrastruktur milik Konglomerat Prajogo Pangestu, Chandra Daya Investasi (CDIA), terkoreksi untuk pertama kalinya sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal bulan ini.

Pada perdagangan intraday sesi pertama, Rabu (30/7/2025), saham CDIA turun 5,74% ke Rp 1.725 per saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 215,33 triliun.

Meski mengalami koreksi, saham emiten yang tergabung dalam Grup Barito ini tercatat masih membukukan kenaikan harga saham lebih dari 800% sejak pertama melantai di bursa dan ditawarkan di harga Rp 190 per saham kala IPO.

Saham CDIA sendiri diketahui telah dua kali perdagangannya ditangguhkan oleh Bursa akibat kenaikan harga yang tajam. Sejak hari Jumat (25/7/2025) saham CDIA resmi diperdagangkan di papan pemantauan khusus BEI. Perdagangan di papan tersebut akan berlangsung selama tujuh hari perdagangan atau hingga Senin pekan depan.

Saham CDIA yang terus menerus melesat sejak IPO mulai kehilangan tenaga sejak diperdagangkan lewat mekanisme call auction. Pada perdagangan Jumat, saham CDIA masih mampu menyentuh batas auto rejection atas (ARA), kemudian kemarin ditutup stagnan dan hari ini terkoreksi, namun masih belum menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).

Sebelumnya, diketahui sejumlah petinggi CDIA kompak memborong saham perusahaan dengan jumlah yang fantastis.

Komisaris PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) Andre Khor Kah Hin memborong saham emiten yang tergabung dalam grup bisnis Prajogo Pangestu tersebut sebanyak 4,25 juta lembar. Transaksi tersebut dilakukan pada 21 Juli 2025 pada harga Rp 1.050. Dengan demikian nilai transaksi tersebut diperkirakan senilai Rp 4,46 miliar.

Andre juga diketahui memborong 15 juta saham CDIA pada 18 Juli dengan harga Rp 800 per saham atau merogoh kocek Rp 12 miliar.

Sebelumnya lagi, dua Direksi Chandra Daya Investasi (CDIA) mengumumkan pembelian total 10.000.000 lembar saham perusahaan. Pembelian tersebut dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2025 dan dieksekusi di harga Rp 800 per saham.

Dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia Presiden Direktur (Presdir) CDIA Fransiskus Ruly Aryawan mengumumkan membeli 5.000.000 saham CDIA dengan harga Rp 800 per saham. Artinya dirinya merogoh kocek Rp 4 miliar. Diketahui sebelum transaksi ini Fransiskus tidak memiliki saham CDIA dan setelahnya porsi kepemilikan dirinya adalah sebesar 0,004%.

Senada, Direktur CDIA lainnya Jonathan Kandinata juga membeli 5.000.000 saham CDIA di harga yang sama dan kepemilikannya pasca transaksi juga menjadi 0,004%.

Keduanya mengumumkan pembelian saham biasa tersebut bertujuan untuk investasi dengan kepemilikan langsung dan bukan merupakan bagian dari pengendali perusahaan.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Profil & Jeroan Chandra Daya Investasi (CDIA) Milik Prajogo Pangestu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular