Investor Hati-Hati, Bursa Asia Kompak Turun Pagi Ini

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Selasa, 29/07/2025 08:37 WIB
Foto: Bursa Jepang (Nikkei). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia — Pasar saham Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Selasa (29/7/2025) seiring sikap wait and see investor terhadap kelanjutan pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Melansir CNBC.com, ketidakpastian arah kebijakan The Federal Reserve juga membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati.

Para investor menantikan hasil pertemuan bank sentral AS yang dijadwalkan Rabu waktu setempat. The Fed akan mengumumkan apakah akan memangkas suku bunga acuannya di tengah tekanan ekonomi global.


Sejak pagi, mayoritas bursa Asia dibuka di zona merah. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,61%, sedangkan Topix melemah 0,76%.

Indeks Kospi Korea Selatan juga terkoreksi 1,09%, dan indeks Kosdaq yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil tergelincir 0,88%. Adapun indeks S&P/ASX 200 Australia ikut melemah 0,42%.

Dari sisi eksternal, pasar global mencermati pernyataan Presiden AS Donald Trump yang berencana menerapkan tarif umum sebesar 15%-20% untuk seluruh negara yang belum meneken kesepakatan dagang dengan Washington. Kebijakan ini akan berlaku mulai 1 Agustus mendatang.

"Untuk dunia, saya rasa akan berada di kisaran 15 hingga 20%... Saya hanya ingin bersikap baik," ujar Trump dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Sebelumnya, Trump menyebut tarif dasar akan dikenakan sebesar 10%.

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Senin atau Selasa dini hari waktu Indonesia.

Indeks S&P 500, naik tipis 0,02% dan ditutup di 6.389,77. Indeks ini sempat mencetak rekor tertinggi baru tak lama setelah pembukaan, tetapi hanya naik 0,2%.

Indeks S&P 500 berakhir hampir stagnan karena pelaku pasar mengabaikan kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa, sementara pekan penuh katalis pasar, termasuk keputusan suku bunga The Fed sudah di depan mata.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 64,36 poin atau 0,14% menjadi 44.837,56, sementara Nasdaq Composite menguat 0,33% dan ditutup di 21.178,58. Indeks yang didominasi saham teknologi ini juga mencatat rekor tertingginya pada Senin.

Para investor tengah bersiap menyambut serangkaian data penting, termasuk pekan tersibuk musim laporan keuangan sejauh ini, keputusan suku bunga the Fed dan laporan ketenagakerjaan pada Jumat.

Lebih dari 150 perusahaan dalam indeks S&P 500 dijadwalkan merilis laporan keuangannya, termasuk raksasa teknologi "Magnificent Seven" seperti Meta Platforms dan Microsoft pada Rabu, disusul oleh Amazon dan Apple pada Kamis.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sempat Sentuh Level Tertinggi, IHSG Juli Bisa Ditutup Hijau?