Korporasi Timbun Uang di Bank, Ketua LPS: Mereka Bersiap Ekspansi!

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
29 July 2025 07:50
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan paparan dalam CNBC Indonesia Investment Forum 2025 di Jakarta, Jumat (16/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan paparan dalam CNBC Indonesia Investment Forum 2025 di Jakarta, Jumat (16/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia — Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa menilai akselerasi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) korporasi menjadi tanda mereka sedang jeda ekspansi bisnis.

Data Bank Indonesia (BI) mencatat DPK korporasi tumbuh dua digit atau 12,2% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi menjadi Rp4.396,6 triliun pada bulan Juni, jauh melampaui sebulan sebelumnya sebesar 7,7% yoy. Sementara itu, kredit korporasi perbankan tumbuh 10,6% yoy pada bulan Juni, melambat dari 11,6% pada bulan Mei 2025.

Purbaya menyebut DPK korporasi yang nilai nominalnya Rp2 miliar ke atas cenderung tumbuh lebih cepat dibanding periode sebelumnya, dan dibanding nominal simpanan yang lebih rendah. Menurutnya, kondisi ini terjadi bukan karena perlambatan ekonomi, tapi karena para perusahaan sedang bersiap untuk berekspansi.

"Jadi ini mereka sedang tarik nafas, saya pikir bukan pertanda ekonomi melambat, mereka sedang siap-siap untuk ekspansi tapi sedang menentukan atau strategi yang pas untuk melihat seperti apa ke depannya. Dan ada ketidakpastian mungkin membuat mereka sedikit agak ragu. Tapi, kalau saya lihat ini hanya sementara, ini hanya tarik nafas untuk memulai ke depannya," terang Purbaya saat konferensi pers KSSK di Pacific Century Place, Senin (28/7/2025).

Purbaya menguraikan, total DPK tumbuh 6,87% pada bulan Juni, meningkat dari pertumbuhan 4,02% pada bulan Mei. Sebelum Mei, ia menyebut pertumbuhan DPK angkanya lebih rendah lagi.

Purbaya memandang pertumbuhan DPK yang "rebound" di bulan Juni menunjukkan bahwa para nasabah sudah kembali menyimpan tabungannya di bank, usai periode libur Lebaran.

"Artinya mungkin waktu bulan Mei itu setelah lebaran duitnya habis, udah dimasukkan lagi ke bank, setelah itu mulai kerja lagi, dimasukkan lagi ke bank. Jadi sekarang sudah balik ke atas," imbuhnya.

Ia menyebut pertumbuhan DPK di angka 4% mengkhawtirkan LPS, karena mengindikasikan perekonomian melambat. Namun, pertumbuhan DPK sudah kembali di atas 6%, menunjukkan bahwa perekonomian siap bertumbuh.

"Jadi kelihatannya ekonominya siap-siap tumbuh lagi, uang orang-orang masyarakat sudah semakin banyak lagi," pungkas Purbaya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alarm Likuiditas Berbunyi Nyaring, Terdengar dari Bank Jumbo di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular