BI Amankan Rupiah dari Singapura, London & New York, Begini Caranya!

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
28 July 2025 17:40
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Maret 2025. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Maret 2025. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia-Bank Indonesia (BI) gencar melakukan intervensi pada pasar offshore atau Non Deliverable Forward (NDF) dalam menjaga pergerakan nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global.

"Kami sejak 7 April lalu kami terus intervensi agar NDF Hong Kong, Eropa, New York tetap stabil dan sesuai fundamental," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, di Kantor Pusat LPS, Jakarta, Senin (28/7/2025)

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Diketahui rupiah memang bergerak stabil dalam beberapa waktu terakhir, seiring dengan lemahnya dolar Amerika Serikat (AS). Sore ini nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.335/US$.

Di samping itu, BI juga melakukan intervensi pada pasar spot maupun DNDF. BI juga gencar dalam pembelian surat berharga negara (SBN).


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Kebijakan Trump, Segini Harga Dolar AS Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular