COIN Masuk FCA Hari Ini, Apa Dampaknya ke Investor?

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Efek Indonesia membuka suspensi PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) hari ini, Kamis (24/7/2025). 

"Berdasarkan penilaian bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 24 Juli 2025," sebagaimana dikutip, Kamis, (24/7/2025).

Sebelumnya, BEI telah melakukan pemberhentian sementara (suspensi) perdagangan saham atas PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) pada Senin, (21/7/2025).

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, COIN kembali diperdagangkan hari ini menggunakan sistem full call auction (FCA). Hingga pukul 10.00 WIB saham COIN turun 1,4% ke level 725. 

Sebagai imbas dari saham COIN diperdagangkan menggunakan mekanisme FCA, posisi bid dan offer tidak akan terbuka seperti biasanya. 

Baca: COIN Masuk FCA, CDIA Belum: Kok Bisa Beda?

Tercatat hingga pukul 10.00 WIB, transaksi saham COIN mencapai Rp 26,9 miliar dengan volume 371.130 lot. 

Sebagai informasi,FCA adalah mekanisme perdagangan dengan cara menentukan harga berdasarkan volume permintaan dan penawaran terbesar yang masuk pada jam-jam tertentu. Ini berbeda dengan perdagangan reguler yang berlangsung sepanjang jam kerja bursa.

Mekanisme ini memungkinkan seluruh saham pada papan pemantauan khusus dapat diperdagangkan sampai harga minimum Rp 1. Auto Rejection untuk saham dengan harga Rp 1 - Rp 10 yakni sebesar Rp 1, sedangkan untuk saham dengan harga di atas Rp 10 sebesar 10%.

Sesuai dengan Peraturan Bursa nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus, suatu saham akan masuk FCA dengan salah satu ketentuannya adalah mengalami suspensi lebih dari 1 hari perdagangan. 

Berdasarkan aturan tersebut, ketentuan keluar dari FCA adalah telah berada di mekanisme perdagangan tersebut selama 7 hari berturut-turut.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article COIN Jadi Ekosistem Bursa Aset Kripto Pertama di Dunia yang Go Public