Teguk (TGUK) Kehilangan Rp21,4 Miliar Dalam 3 Bulan Gegara Barang Basi

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
23 July 2025 18:50
Kedai minuman Teguk. (Dok. Teguk)
Foto: Kedai minuman Teguk. (Dok. Teguk)

Jakarta, CNBC Indonesia — Bisnis PT Platinum Wahab Nusantara Tbk semakin terpuruk. Setelah menutup 126 gerai sepanjang 2024, perusahaan kini harus menelan kerugian karena bahan baku senilai Rp 21,4 miliar rusak dan basi. 

Manajemen menjelaskan bahwa per September 2024, perusahaan memiliki persediaan bahan baku senilai Rp 22,5 miliar. Akan tetapi per 31 Desember 2024 persediaan yang tersisa Rp 1,1 miliar. 

"Ini disebabkan oleh penghapusan persediaan yang disebabkan barang-barang persediaan yang rusak dan expired," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (23/7/2025).

TGUK menjelaskan bahwa barang rusak dan basi disebabkan karena penurunan bisnis perusahaan yang disebabkan oleh berkurangnya 126 gerai sepanjang tahun lalu. 

Sementara itu per Desember 2024, TGUK membukukan rugi Rp 81,27 miliar. Kondisi ini berbalik dari laba Rp 5,79 miliar pada Desember 2023. 

Utamanya hal itu disebabkan oleh rugi penjualan sebesar Rp 15,95 miliar. Penjualan turun 46,28% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 71,21 miliar, sedangkan beban naik 43,06% yoy menjadi Rp 87,15 miliar. Kinerja perusahaan diperburuk oleh beban bunga bank yang naik 251,32% yoy menjadi Rp 1,8 miliar. 

Adapun aset perusahaan turun 33,84% yoy menjadi Rp 132,75 miliar. Utamanya aset perusahaan turun disebabkan oleh kas dan bank, persediaan, serta uang muka.

Pada periode yang sama, liabilitas perusahaan naik 56,4% yoy menjadi Rp 36,61 miliar. Tercatat dalam utang usaha, liabilitas kepada para pemasok yang timbul dari pembelian bahan baku adalah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sebesar Rp 5,22 miliar.

Total utang usaha dari pembelian bahan baku sebesar Rp 12,39 miliar dan 99,94% di antaranya masuk dalam kategori jatuh tempo lebih dari 90 hari. 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Moratel (MORA) Anjlok 56% Jadi Rp 245 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular