
Investor Lokal Kuasai Pasar Saham RI, Dominasi Asing Berkurang

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, mencatat jumlah investor di pasar modal Indonesia per Juni 2025 telah mencapai 16,99 juta. Angka ini menunjukkan lonjakan hampir 6 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019, saat jumlah investor masih sekitar 2,5 juta, sebelum pandemi melanda.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy memaparkan, Irvan menyebut, hingga akhir Juni 2025, komposisi kepemilikan investor asing di pasar saham Indonesia tercatat sebesar 45,91%. Angka ini turun dari sepuluh tahun yang lalu, yaitu sebesar 63,79% pada tahun 2015.
"Sejak pandemi 2020, dominasi komposisi kepemilikan di pasar saham bergeser dari yang sebelumnya mayoritas dimiliki investor asing menjadi investor domestik," ujarnya kepada wartawan, Rabu (23/7).
Irvan merincikan, Pada 2019, komposisi kepemilikan investor asing masih sebesar 51,85% atau mendominasi lebih dari 50%, sementara pada tahun 2020 angka ini turun menjadi 49,21%.
"Dengan demikian, basis investor domestik pada pasar modal Indonesia menjadi lebih solid dan dapat menjadi cushion yang lebih baik jika terjadi tekanan eksternal," sebutnya.
Menurutnya, peningkatan kepemilikan investor domestik tidak terlepas dari pertumbuhan investor yang pesat yang didukung oleh edukasi dan literasi keuangan yang meningkat pula.
Irvan mengungkapkan, komposisi kepemilikan investor domestik di pasar saham Indonesia yang mendominasi saat ini, jika dirinci lebih lanjut, komposisi kepemilikan investor ritel yang hampir seluruhnya adalah investor domestik, tercatat sebesar 18,2% per Juni 2025. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan sepuluh tahun yang lalu, tahun 2015 yang sebesar 6,5%.
Sementara itu, pada Juni 2025, komposisi kepemilikan investor institusi domestik juga masih cukup besar, yakni 38,2%, naik dari 30,1% pada 2015. Sisanya, investor asing memegang 43,6% dari total nilai kepemilikan.
"Hal ini menunjukkan bahwa secara total, investor domestik, baik ritel maupun institusi masih mendominasi modal di pasar saham Indonesia," imbuhnya.
Pengaruh investor asing, kaya Irvan, tentunya masih relevan, terutama pada saham berkapitalisasi besar. Namun secara struktural, dominasi investor asing sudah menurun dibanding 10 tahun lalu karena pertumbuhan pesat investor domestik, baik institusi maupun ritel, yang menyokong likuiditas pasar.
"Kami berharap partisipasi yang imbang antara domestic dengan local sehingga dapat terwujud pertumbuhan yang sehat dari pasar modal Indonesia," tuturnya.
Sebagai informasi, per akhir Juni 2025, jumlah investor di pasar modal Indonesia telah mencapai 16,998 juta, dengan sekitar 16,948 juta di antaranya merupakan investor ritel domestik.
Dari total tersebut, rata-rata investor yang aktif bertransaksi setiap hari mencapai sekitar 179 ribu orang. Berdasarkan data kepemilikan, investor ritel domestik menguasai sekitar 18,2% dari total kepemilikan efek di BEI, sementara sisanya masih didominasi oleh investor institusi, baik dari asing maupun domestik.
Meskipun begitu, proporsi kepemilikan investor ritel tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelum pandemi, yang saat itu hanya sebesar 10,6%.
Dari sisi aktivitas transaksi, investor ritel domestik menyumbang sekitar 44% dari total transaksi hingga Juni 2025, menjadikan investor ritel sebagai kontribusi terbesar di pasar modal RI.
"Melihat peran penting tersebut, BEI terus mendorong partisipasi investor ritel melalui berbagai kegiatan edukasi baik offline maupun online yang dijalankan bersama berbagai stakeholder, seperti kantor perwakilan BEI di seluruh wilayah Indonesia, duta pasar modal, galeri investasi, serta melalui media sosial untuk menyebarkan informasi terkait pasar modal," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Asing Masih Keluar, Seberapa Kuat IHSG Pertahankan Level 6.700?
