Wall Street Pesta Pora, S&P 500 & Nasdaq Rekor

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
18 July 2025 06:41
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP)
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Wall Street kompak menguat pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia, terdorong oleh laporan data ekonomi terbaru serta serangkaian rilis kinerja keuangan perusahaan.

Indeks S&P 500 naik 0,54% dan mencetak penutupan rekor baru di level 6.297,36, merupakan rekor kesembilan tahun ini.

Indeks Nasdaq Composite, yang sarat saham teknologi, melonjak 0,75% dan mencapai rekor penutupan kesepuluh di tahun 2025, yakni di level 20.885,65. Kedua indeks tersebut juga menyentuh rekor tertinggi intraday sepanjang masa.

Indeks Dow Jones Industrial Average menanjak 229,71 poin atau 0,52%, dan berakhir di level 44.484,49.

Saham PepsiCo melonjak lebih dari 7% setelah mencatat laba yang lebih baik dari perkiraan analis. United Airlines juga naik 3% setelah maskapai tersebut melaporkan laba yang melampaui ekspektasi pasar.

Rangkaian laporan laba kuartalan yang dirilis minggu ini telah melampaui ekspektasi Wall Street sehingga meningkatkan kepercayaan investor.

Sekitar 50 komponen indeks S&P 500 telah melaporkan kinerjanya sejauh ini, dan 88% di antaranya mengalahkan perkiraan analis.

Data penting yang dirilis Kamis mencerminkan kekuatan ekonomi AS. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim awal tunjangan pengangguran untuk pekan yang berakhir 12 Juli tercatat sebanyak 221.000, turun 7.000 dari pekan sebelumnya.

Secara terpisah, data terbaru dari Biro Sensus AS menunjukkan bahwa penjualan ritel pada Juni naik lebih tinggi dari perkiraan. Penjualan ritel meningkat 0,6% dibandingkan Mei, mengalahkan estimasi konsensus Dow Jones yang sebesar 0,2%.

"Hasil penjualan ritel yang meyakinkan datang di waktu yang tepat saat musim laporan laba mulai berlangsung," kata Bret Kenwell, analis investasi eToro AS, kepada CNBC International.

Dia menambahkan jika laporan laba lebih optimistis dari yang diperkirakan. Jika manajemen perusahaan terus menyampaikan narasi positif mengenai belanja konsumen, maka pasar saham bisa merespons positif bahkan setelah reli ke rekor tertinggi yang mungkin dinilai sebagian investor sebagai sudah terlalu tinggi.

"Pada akhirnya, konsumen tetap menjadi tulang punggung ekonomi AS." Imbuhnya.

Wall Street sendiri baru saja melewati sesi perdagangan yang bergejolak setelah Presiden Donald Trump membantah bahwa ia berencana memecat Jerome Powell dari jabatan Ketua Federal Reserve.

Sepanjang minggu ini, S&P 500 berada di jalur penguatan 0,6%, sementara indeks Dow Jones 30-saham mencatatkan kenaikan sekitar 0,3%. Nasdaq menjadi yang paling unggul sejauh ini, dengan kenaikan sekitar 1,5% dalam periode tersebut.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Wall Street-Bursa Asia Rontok Terkena Dampak Tarif Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular