BI Rate Turun, Bunga Kredit Bank Masih Mencekik

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Kamis, 17/07/2025 07:45 WIB
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi

Jakarta, CNBC Indonesia-Bank Indonesia (BI) mencatat bunga kredit perbankan masih tinggi, meskipun suku bunga acuan atau BI Rate sudah dipangkas beberapa waktu lalu. Ini dianggap sebagai alasan terbatasnya penyaluran kredit.

Demikianlah disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, dikutip Kamis (17/7/2025)


"Suku bunga kredit perbankan juga masih tinggi, yaitu 9,16% pada Juni 2025, tidak jauh berbeda dari 9,18% pada Mei 2025," kata Perry.

Diketahui, BI Rate sudah turun pada Mei 2025 sebesar 25 bps. Suku bunga INDONIA terus menurun menjadi 5,14% pada 15 Juli 2025 dari sebelum pengumuman penurunan BI-Rate pada Mei sebesar 5,77%.

Suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan juga menurun dari masing-masing sebesar 6,40%, 6,44%, dan 6,47% sebelum penurunan BI-Rate pada Mei 2025 menjadi 5,85%; 5,86%; dan 5,87% pada tanggal 11 Juli 2025.

Imbal hasil SBN untuk tenor 2 tahun menurun dari 6,13% menjadi 5,86%, sementara untuk tenor 10 tahun menurun dari 6,71% menjadi 6,56%. Namun demikian, suku bunga deposito 1 bulan meningkat, dari 4,81% pada Mei 2025 menjadi 4,85% pada Juni 2025, seiring dengan persaingan bank untuk memperoleh pendanaan.

Kredit perbankan pada Juni 2025 tumbuh sebesar 7,77% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan Mei 2025 sebesar 8,43% (yoy). Dari sisi penawaran, perkembangan ini dipengaruhi oleh perilaku bank yang cenderung berhati-hati dalam menyalurkan kredit, di tengah DPK yang tumbuh meningkat menjadi 6,96% (yoy) pada Juni 2025.

"Perkembangan ini mengakibatkan bank cenderung menempatkan pada surat-surat berharga dan meningkatkan standar penyaluran kredit (lending standard)," ungkapnya.

Berdasarkan penggunaan, kredit investasi, kredit konsumsi, dan kredit modal kerja masing-masing tumbuh sebesar 12,53% (yoy), 8,49% (yoy), dan 4,45% (yoy) pada Juni 2025.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang suku bunga kredit perbankan perlu terus menurun sehingga dapat mendorong peningkatan penyaluran kredit/pembiayaan guna mendukung pertumbuhan ekonomi," pungkasya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mantap! Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,25%