
IHSG Gaspol Usai BI Rate Turun, 8 Hari Beruntun Parkir di Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (16/7/2025). Indeks naik 0,72% ke level 7.192,02 usai Bank Indonesi (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 5,25%.
Penguatan IHSG hari ini memperpanjang reli bullish yang telah dicatatkan oleh indeks acuan bursa domestik tersebut selama delapan hari beruntun. Sejak terakhir ditutup melemah, IHSG telah melesat hampir 5% dan sedang menguji untuk mencapai level 7.200 yang pada perdagangan intraday indeks sempat menyentuh harga tertinggi di 7.216,81.
Sebanyak 351 saham naik, 250 turun, dan 201 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 16,13 triliun yang melibatkan 29,09 miliar saham dalam 1,70 juta kali transaksi.
Mayoritas sektor perdagangan berada di zona hijau dengan penguatan terbesar terjadi di sektor energi dan teknologi. Sementara itu, hanya sektor properti, kesehatan dan barang baku yang mengalami koreksi.
Emiten blue chip dengan kapitalisasi pasar jumbo menjadi penggerak utama laju IHSG hari ini. Emiten pusat data milik Toto Sugiri dan Salim, DCI Indonesia (DCII), menjadi penopang utama gerak IHSG hari ini dengan sumbangan mencapai 40,59 indeks poin. Kemudian ada emiten tambang batu bara Grup Sinar Mas (DSSA) menjadi dengan sumbangan 9,28 indeks poin.
Lalu ada emiten Prajogo Pangestu yang baru melantai di Bursa yakni Chandra Daya Investasi (CDIA) dengan sumbangsih 4,76 indeks poin. Melengkapi lima besar adalah BUMI dan BBNI dengan kontribusi masing-masing 3,14 dan 2,9 indeks poin.
Fokus pelaku pasar hari ini akan tertuju pada keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), termasuk update terkini pandangan bank sentral soal ekonomi terkini, terutama kondisi sektor perbankan.
Bank Indonesia (BI) diketahui kembali memangkas suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 bps menjadi 5,25% pada Juli 2025.
Suku bunga Deposit Facility juga turun menjadi sebesar 4,5% dan suku bunga Lending Facility turun menjadi 6,0%.
Ini adalah pemangkasan suku bunga ketiga dalam tahun ini. Terakhir, BI memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada Mei lalu.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (16/7/2025) menjelaskan, keputusan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali pada 2,5% plus minus 1%, mempertahankan nilai tukar rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"BI akan menjaga inflasi dalam sasaran dan nilai tukar rupiah sesuai fundamental mencermati kondisi terkini serta mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi," kata Perry.
Dari global, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya mengumumkan besaran tarif impor untuk barang dari Indonesia yang masuk ke negara tersebut, yakni sebesar 19%, lebih rendah dari sebelumnya yang dipatok 32%.
Dalam pernyataannya, Trump mengatakan penurunan tarif menjadi 19% tersebut merupakan bagian dari kesepakatan dagang di mana AS tidak akan membayar tarif apapun.
"Mereka akan membayar 19% dan kami tidak akan membayar apapun, kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan," kata Trump, Selasa (15/7/2025), dilansir Reuters.
Dari pasar saham AS, bursa Wall Street mayoritas melemah pada perdagangan Selasa waktu setempat atau Rabu dini hari waktu Indonesia.
Indeks melemah seiring kekhawatiran atas inflasi di AS dan laporan keuangan yang beragam dari bank-bank besar menyeret indeks saham unggulan itu ke bawah.
Dow Jones melemah 436,36 poin atau 0,98% dan ditutup pada level 44.023,29. Indeks S&P 500 turun 0,40% dan berakhir di 6.243,76, melandai dari rekor tertinggi yang sempat dicapai di awal sesi.
Nasdaq masih naik 0,18% dan ditutup pada rekor tertinggi baru di 20.677,80. Indeks yang sarat saham teknologi ini terbantu oleh kenaikan 4% saham Nvidia setelah perusahaan chip tersebut menyatakan harapannya untuk segera melanjutkan pengiriman GPU H20 ke China.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Rate Masih Berpotensi Dipangkas, Data Ini Jadi Penentunya!
