Insurance Forum 2025

Komut IFG Sebut Industri Asuransi Fokus Perbaikan dan Perkuat Fondasi

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 14/07/2025 16:44 WIB
Foto: Komisaris Utama Indonesia Financial Group (IFG), Fauzi Ichsan menyampaikan paparan dalam acara Insurance Forum 2025 di Jakarta, Senin (14/7/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris Utama Indonesia Financial Group (IFG), Fauzi Ichsan, mengungkapkan industri asuransi tanah air tengah fokus membenahi fondasi. Dengan begitu harapannya 2-3 tahun mendatang basisnya akan lebih kuat, di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.

"Walaupun Indonesia masih tinggi tapi ekonominya melambat, sehingga kalau kita lihat berdampak pada investasi perusahaan asuransi," ungkapnya dalam CNBC Indonesia Insurance Forum, Senin (14/7/2025).

Dia menambahkan dua tahun terakhir industri asuransi berada dalam era pembenahan pasca pandemi Covid-19. Dia menilai proses underwriting industri asuransi juga perlu dibenahi, seperti di Malaysia ataupun Singapura. Dengan begitu risiko-risiko yang tercover secara aktual bisa sesuai dengan premi.


Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, mengungkapkan diperlukan perbaikan industri perasuransian secara menyeluruh. Dengan begitu dapat tercipta keseimbangan antara industri asuransi dan konsumennya.

"Kami lihat ruang untuk pertumbuhan asuransi Indonesia sangat besar, dan diikuti pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh positif. Masyarakat pun semakin aware terhadap perlindungan jiwa, kesehatan," kata Ogi.

Tingginya kesadaran masyarakat akan asuransi menurut Ogi menjadi momentum yang tepat agar industri asuransi agar lebih kuat. Dia mengungkapkan, dibandingkan sektor jasa keuangan yang lainnya, industri perasuransian sedikit terlambat melakukan reformasi. Untuk itu diperlukan penyesuaian regulasi untuk menciptakan keseimbangan.

"Yang dilakukan OJK adalah menyesuaikan regulasi terkait permodalan, tata kelola, risk management, hingga review terhadap produk yang perlu dapatkan evaluasi. Sehingga terjadi keseimbangan antara industri asuransi dan konsumen," ujarnya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rapor Perasuransian, OJK Catat Aset Tembus RP 1.163 Triliun