Beda Nasib Emiten Pendatang Baru! 3 Saham Mentok Atas, 1 Nyungsep

Mentari Puspadini & Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
10 July 2025 09:33
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada empat perusahaan catat (emiten) yang sahamnya diperdagangkan perdana. Menariknya dari keempat emiten pendatang baru tersebut, tiga emiten mengalami lonjakan harga hingga mentok atas, dan satu emiten justru nyungsep hingga harganya mentok batas bawah.

PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK) atau CHECK, perusahaan distributor alat kesehatan, menjadi emiten pertama yang resmi melantai dan harganya melambung tinggi. Dalam debutnya di pasar modal RI, CHEK dibuka melesat menyentuh batas auto reject atas (ARA). CHEK naik 44 poin atau 34,28% ke posisi harga 172 per saham, pada pembukaan sesi I perdagangan Kamis (10/7/2025).

Dari IPO tersebut, perusahaan menawarkan saham sebanyak 815.000.000 dengan harga dipatok Rp128 per saham.Lantas, perusahaan telah meraup dana segar sebesar Rp114,1 miliar. Dana tersebut hendak digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Selanjutnya ada PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/7/2025). Pada pembukaan perdagangan sesi I 2025, MERI melesat 44 poin atau 34,38% ke posisi harga 172. Emiten edukasi milik motivator ternama Merry Riana itu langsung menyentuh batas auto reject atas (ARA) pada debutnya di pasar modal RI. 

Adapun Merry Riana Edukasi melakukan initial public offering (IPO) dengan menawarkan 266.660.000 saham atau sebanyak-banyaknya 25% total modal ditempatkan. Harga penawaran saham dipatok hingga Rp128 per saham, sehingga perusahaan telah berhasil meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp34,13 miliar.

Lalu ada emiten logistik PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) yang pada Penawaran Umum Perdana Saham ini, saham BLOG menyentuh area hijau. Saat pembukaan, perusahaan jasa antar paket dengan merek B-Log ini mencatatkan harga Rp312 per lembar saham. BLOG naik sebanyak 24,8% di pembukaan sesi pertama hari ini.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) sebanyak 563.247.900 saham yang setara dengan 16,67% dari total modal disetor setelah IPO, dengan harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 250 per lembar. Dengan demikian, Perseroan berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp 140.81 miliar.

Ironisnya, ada emiten distributor voucher XL Smart PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) yang juga resmi mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) (listing) pada Kamis, (10/7/2025). Dalam pencatatan ini, PMUI menjadi satu-satunya emiten yang gagal menembus auto reject atas (ARA), dan bahkan harus puas berada di zona merah.

Diketahui, PMUI melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan saham sebanyak sebanyak 1.16 miliar saham baru. Besaran saham itu setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.

PMUI mematok harga final sebesar Rp180 per saham. Dengan harga tersebut, maka PMUI berhasil memperoleh tambahan modal sebesar Rp208,8 miliar.

Dalam pembukaan perdagangan hari ini, PMUI membukukan harga Rp160 per helai. Ia mengalami kontraksi 11,11% saat pembukaan perdagangan hari ini. Namun selang sepuluh menit kemudian saham ini anjlok lebih dalam dan menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) atau turun 15% ke Rp 153 per saham. Tercatat antrean untuk keluar dari saham ini kian tebal dan mencapai 375 ribu lot pada angka penawaran paling rendah.


(ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan BUMN, Bos BEI Buka-Bukaan Ada Perusahaan Raksasa Mau IPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular