Debut Perdagangan di BEI, Emiten Prajogo Pangestu (CDIA) Sentuh ARA
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten milik Prajogo Pangestu PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu, (9/7/2025). Pada Penawaran Umum Perdana Saham ini, saham CDIA menyentuh auto reject atas (ARA).
Saat pembukaan, perusahaan infrastruktur penunjang TPIA ini mencatatkan harga Rp 256 per lembar saham. CDIA naik sebanyak 34,7% di pembukaan sesi pertama hari ini.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) sebanyak 12.482.937.500 lembar saham baru dengan harga penawaran Rp 190 per saham. Dengan demikian, Perseroan berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp2,37 triliun.
Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk Fransiskus Ruly Aryawan menilai potensi Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini berada dalam fase pertumbuhan industri yang dinamis dan menuntut dukungan infrastruktur yang andal dan efisien.
"Kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi serta pengelolaan air menjadi potensi yang besar dalam pengembangan Perseroan. CDI Group melihat peluang strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran kami sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi." Jelas Ruly dalam seremoni pencatatan di Main Hall BEI, Jakarta.
Melalui dana yang dihimpun dari IPO ini, CDI Group akan memperkuat kapabilitas anak
usaha, mempercepat proyek-proyek strategis dan memberikan layanan infrastruktur yang berdampak positif bagi pertumbuhan industri.
"Kami berkomitmen untuk menjadi mitra pertumbuhan yang mendorong solusi infrastruktur yang relevan bagi kebutuhan industri di masa depan, serta menciptakan nilai tambah yang nyata bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat luas," tutur Ruly
Sebagai informasi, CDI Group memiliki portofolio yang terdiversifikasi di sektor energi, air, kepelabuhan dan penyimpanan, serta logistik. Adapun dana yang dihimpun melalui IPO akan dimanfaatkan untuk memperkuat kapabilitas inti Perseroan, khususnya di sektor logistik serta kepelabuhanan dan penyimpanan.
Sekitar Rp 871,76 miliar akan dialokasikan untuk mendukung ekspansi di sektor logistik, melalui penyertaan modal kepada entitas anak usaha yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian kapal serta pembiayaan operasional.
Sementara itu, dana sekitar Rp 1,48 triliun akan digunakan untuk pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan. Investasi ini mencakup pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa Ethylene serta sarana pendukung lainnya di kawasan industri strategis.
(fsd/fsd)