Dalam Senyap, Grup Djarum Beli 247,9 Juta Saham SSIA

mkh, CNBC Indonesia
Selasa, 08/07/2025 18:05 WIB
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah signifikan pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (2/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — Kendaraan investasi Grup Djarum, PT Dwimuria Investama Andalan membeli 5% saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Sebagai informasi, SSIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang properti dan konstruksi dengan salah satu portofolio yaitu kawasan industri Subang Smartpolitan.

Mengutip data pasar, Dwimuria Investama kini mengantongi 247.992.700 saham SSIA per 4 Juli 2025. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterbukaan mengenai nilai dan tujuan transaksi. 

Dengan asumsi harga penutupan pada saat transaksi tersebut berlangsung, Grup Djarum menggelontorkan sekitar Rp 424 miliar untuk melancarkan aksi korporasi tersebut. 


Transaksi yang dibidani oleh BCA Sekuritas tersebut membuat perusahaan di bawah kendali duo Hartono, Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono menjadi pemegang 5,27% saham SSIA.

Sementara itu, pada perdagangan hari ini, Selasa (8/7/2025), saham SSIA naik 1,49% ke level 1.700. Hari sebelumnya saham SSIA sempat lompat ke level 1.810. 

Sebelumnya Grup Djarum juga melakukan aksi korporasi serupa. Djarum menyusul Grup Astra mengoleksi saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), operator jaringan rumah sakit Hermina.

Mengutip keterbukaan informasi pada Rabu (25/6/2025), manajemen HEAL menyampaikan bahwa saham hasil pembelian kembali (buyback) telah dialihkan ke Dwimuria Investama.

Jumlah saham yang dilepas mencapai 559,19 juta lembar dengan harga pelaksanaan Rp1.875 per saham. Dibandingkan harga saham HEAL pada Kamis hari ini (26/6/2025) di Rp1.420 per saham, Grup Djarum bisa dibilang beli di harga yang lebih mahal 32%.

Adapun, estimasi total dana yang digelontorkan Grup Djarum mencapai Rp1,04 triliun. Transaksi ini dilakukan di luar Bursa Efek Indonesia (BEI), tanpa melibatkan hubungan afiliasi antara dua pihak.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pilah Pilih Investasi "Harga Diskon" Saat Ekonomi Melemah