Harga Minyak Koreksi di Tengah Tarif Trump dan Serangan Laut Merah

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
Selasa, 08/07/2025 10:30 WIB
Foto: minyak dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia terpantau stabil pada perdagangan Selasa pagi (8/7/2025), di tengah kecemasan pasar akan kebijakan tarif baru Amerika Serikat serta meningkatnya eskalasi konflik di Laut Merah.

Sentimen geopolitik dan kebijakan dagang terus membayangi pergerakan harga, meski permintaan musim panas dan optimisme OPEC+ sempat mengangkat harga di awal pekan.

Mengutip Refinitiv pada pukul 09.20 WIB, harga minyak Brent kontrak September berada di US$69,17 per barel, sedikit terkoreksi dibanding penutupan sebelumnya di US$69,58. Sementara itu, minyak WTI kontrak Agustus berada di posisi US$67,48 per barel, turun dari posisi penutupan hari sebelumnya di US$67,93.




Pergerakan harga minyak global ini mencerminkan kehati-hatian pelaku pasar. Presiden Donald Trump secara resmi mengumumkan tarif tahap pertama dari kebijakan tarif resiprokal terhadap sejumlah mitra dagang utama AS.

Meski implementasinya ditunda hingga 1 Agustus, langkah ini menambah kekhawatiran terhadap potensi perlambatan ekonomi global dan permintaan energi.

Di sisi lain, situasi geopolitik di Timur Tengah turut memperkeruh prospek pasokan. Ketegangan kembali memanas setelah dua kapal komersial diserang di dekat wilayah perairan Yaman.

Kelompok Houthi yang didukung Iran mengklaim bertanggung jawab atas salah satu serangan tersebut, yang menimbulkan kekhawatiran baru atas keamanan jalur pelayaran penting dunia.

Meski begitu, harga minyak masih mendapat penopang dari optimisme OPEC+.

Kartel minyak dunia dan sekutunya memutuskan untuk meningkatkan pasokan Agustus lebih tinggi dari perkiraan, namun menyebut bahwa permintaan musim panas tetap kuat dan mampu menyerap tambahan produksi.

Arab Saudi juga menaikkan harga jual resmi minyak mentahnya untuk kawasan Asia, sebagai sinyal keyakinan akan daya serap pasar.

CNBC Indonesia


(emb/emb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Minyak Meroket 10% Pasca Israel Serang Iran